MAKASSAR -Â Â Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Provinsi Sulawesi Selatan menyoroti rencana pengadaan ternak Dinas Peternakan dan Kesehatan setempat sebanyak tujuh ekor kerbau senilai Rp125 juta.
“Kenapa pengadaan ini mahal sekali, pengajuannya sampai Rp125 juta, terus di sini sapi kenapa kerbau yang diminta,” kata anggota komisi B Abubakar Wasuha di Makassar, Senin.
Dalam rapat itu, beserta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemprov Disnakes membahas APBD Perubahan 2012, Kepala Disnakes Murtala Ali mengajukan tujuh ekor kerbau senilai Rp125 juta pada program GOS (Gerakan Optimalisasi Sapi). Total anggaran GOS untuk APBD Perubahan 2012 senilai Rp6,2 Miliyar sebanyak 746 ekor sapi di Sulsel. Selain Abubakar, anggota lainnya Buhari Kahar Muzakkar juga menyoroti hal yang sama.
“Pengajuan GOS untuk sapi toh, dan pengajuan di APBD-P anda minta tambahan 7 kerbau, jelas beda sapi dengan kerbau, jangan disamakan, tidak boleh itu kerbau menyusup ke sapi ,” sorotnya kepada Murtala
Namun dijawab Mutrala dengan mengatakan, bahwa ada perubahan pengajuan tertera garis miring, Sapi/Kerbau.
Buhari menuturkan, program GOS seharusnya GOS tidak ada istilah kerbau. Presepsi pada program tersebut adalah pengadaan sapi bukan kerbau
“Yang dibahas pemerintah kan GOS, bukan kerbau janga disusupi dalam GOS. Kalau begitu kita bicara ulang dan dipertimbangkan, apa perlu tidaknya kita menggandeng kerbau di sapi,” tuturnya .
Dengan serangan beruntun tersebut, Ali Murtala kemudian kehabisan akal karena mendapat serangan dari beberapa anggota dewan dengan menyatakan segera mengubah program itu.
“Kerbau atau sapi, kalau begitu, kita kembalikan sebaiknya distribusi ternak saja pak,” kata Murtala terbata-bata.
Dia mengaku sering mendapat ancaman dari berbagai pihak mengenai pengadaan sapi di berbagai daerah. Untuk itu pihaknya melakukan perubahan dengan pengadaan kerbau.
“Kami sering mendapat ancaman pak, terkait distribusi sapi, bahkan sudah banyak sekali yang memasukkan proposal pengadaan, saya stres pak,” keluhnya. (ant)
Komentar