Lintas Terkini

Ambulance Lalu-lalang di Pemakaman Macanda, Fakta Kasus Covid-19 Bukan Rekayasa

dr. Wahyudi Muhsin.

MAKASSAR — Kasus pandemi Covid-19 di Indonesia belum menunjukkan tanda-tanda melandai. Bahkan, cenderung kasus terkonfirmasi positip Covid-19 setiap hari terus bertambah.

Data yang dirilis Tim Satgas Penanganan Covid-19 per Jumat (23/10/2020) hari ini mencatat akumulasi kasus positip Indonesia mencapai 63.733. Pasien yang telah sembuh sebanyak 305.100 orang, dan akumulasi pasien Covid-19 yang meninggal dunia sebanyak 13.077 jiwa.

Sementara kasus Covid-19 di Sulawesi Selatan tercatat akumulasi kasus positip sampai hari ini sebanyak 17.767 orang. Pasien yang sembuh dari paparan virus corona akumulasinya sebanyak 15.422 orang, dan akumulasi pasien meninggal dunia mencapai 445 jiwa.

Adanya kasus-kasus Covid-19 di Sulsel yang tiap hari bertambah baik yang terkonfirmasi positip virus corona dan yang telah meninggal dunia, namun miris masih ada sebagian masyarakat yang tidak mempercayai adanya Covid-19. Bahkan, mereka menuding kasus Covid-19 hanya merupakan rekayasa dan adanya konspirasi tingkat tinggi.

Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulsel, dr. Wahyudi Muchsin saat diwawancara live oleh Pimpinan redaksi Lintasterkini.com, Herwin Bahar, Jumat (23/10/2020) mengungkapkan, jika memang sebagian masyarakat ada yang tidak mempercayai adanya kasus pandemi Covid-19 tersebut.

“Biarkan saja ada yang berpikiran bahwa Covid-19 ini merupakan rekayasa, terjadi konspirasi. Tapi faktanya, silahkan ke pemakaman khusus pasien Covid-19 yang meninggal di Macanda, Kabupaten Gowa. Setiap hari, masih ramai ambulance lalu-lalang mengantar jenazah untuk dimakamkan disana,” beber dokter, yang aktif menjadi relawan medis Covid-19 ini.

Ia mengungkapkan, bahwa fakta yang terjadi kasus Covid-19, khususnya di Sulsel ini belum dapat dikendalikan. Hal itu dapat ditunjukkan dengan grafik kasus yang terus bertambah.

“Kalaupun ada penurunan kasus hari ini, itu penurunannya tidak signifikan, bahkan hari berikutnya grafiknya naik lagi,” ucap Wahyudi, yang dijuluki dokter koboy ini.

dr. Wahyudi berharap tidak ada lagi warga yang menganggap remeh Covid-19 dan menuding terjadi rekayasa. Pasalnya, pemakaman Macanda masih disibukkan lalu-lalang ambulance yang mengantar jenazah pasien Covid-19 untuk dimakamkan.

Sebagaimana diketahui, bahwa Pemerintah Sulawesi Selatan telah menyiapkan lahan pemakaman bagi jenazah yang terkena Covid-19. Lahan pemakaman itu terletak di Macanda, Kabupaten Gowa.

“Mari kita membiasakan diri memakai masker, selalu mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak satu sama lain, dan sebisa mungkin menghindari berkerumun demi keselamatan diri, keluarga, dan orang yang berada di sekitar kita,” pesannya. (*)

Exit mobile version