Lintas Terkini

Juru Foto asal Amerika Masuk Black List Myanmar

Ilustrasi

YANGON – Juru foto dokumenter asal AS, Greg Constantine, mendapat pencekalan di Bandara Yangon karena dilaporkan masuk daftar hitam. Padahal, dia akan membuka pamerannya di Myanmar yang bertemakan “Nowhere Perople.”

Pameran ini memang menampilkan penderitaan orang-orang tanpa kewarganegaraan yang tinggal di 18 negara, membutuhkan 10 tahun untuk memamerkannya di pameran.

Dari foto-foto yang akan ditampilkan, terdapat minoritas Muslim Rohingya yang ada di Myanmar, dan tinggal di kamp-kamp pengungsi di Rakhine.

“Saya telah mendapatkan gambar orang-orang tanpa kewarganegaraan di Rakhine. Saya cuma bisa berspekulasi, itu yang menjadi alasan atau salah satu alasan saya masuk daftar hitam,” kata Constantine seperti dilansir Art Forum, Selasa (22/11/2016).

Greg mengatakan, Direktur Imigrasi Myanmar sekalipun menolak untuk menjelaskan alasan Constantine masuk daftar hitam, termasuk rincian data waktu dan penetapannya.

Karenanya, saat ini, dia cuma bisa melihat gambar-gambar Muslim Rohingya yang jadi alasan Constantine dicekal masuk ke Myanmar.
Warga Rohingya sendiri memang telah lama ditolak hak-hak kewarganegaraannya, termasuk untuk menikah, beribadah dan mendapat penganiayaan.

Kekerasan terhadap minoritas telah meningkat sejak pemerintah Myanmar, menyatakan kalau warga Rohingya bertanggung jawab atas penyerangan pos perbatasan.

Menurut Pyae Thet Phyo dari Myanmar Times, Menteri Tenaga Kerja, Imigrasi dan Kependudukan mengumumkan, pada Januari, lebih dari 4.300 orang masuk daftar hitam.

Sampai Agustus, baru ada sektiar 619 yang dihapus dari daftar hitam, terdiri dari 248 warga Myanmar dan 371 warga asing. (*)

Exit mobile version