PINRANG – Sungguh miris, karena tidak ada biaya untuk pemulangan ke kampung halamannya di Kabupaten Pinrang, jenazah Hadaria (58), Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Pinrang yang dikabarkan wafat di negara bagian Sarawak Malaysia, Jumat (13/1/2017) lalu, harus terlantar.
Informasi terakhir yang dihimpun lintasterkini.com, jenazah warga Jalan Seroja, Kecamatan Paletean Kabupaten Pinrang tersebut belum dikebumikan hingga saat ini dan masih tersimpan di salah satu Rumah Sakit (RS) atau Hospital di Sarawak.
Salah seorang anaknya, Nur Nani (41) yang dikonfirmasi di rumah duka, Selasa (24/1/2017) mengaku, jenazah ibundanya belum dipulangkan dan dimakamkan lantaran terkendala dana dan administrasi.
“Pihak pengurus pemulangan jenazah di Jakarta butuh kelengkapan surat pernyataan dan dana untuk membantu pemulangan ibunda kami,” aku Nur Nani.
Dia menjelaskan, Ibundanya sudah 10 tahun menjadi TKI di negeri jiran dan ayahnya sudah meninggal beberapa tahun lalu.
“Tentunya kami sangat sedih, apalagi sudah lama saya dan ibunda tak pernah bertemu,” ucapnya sambil terisak.
Olehnya itu Nur Nani berharap, Pemerintah Daerah bisa membantu dalam hal ini.
“Kami sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah, apalagi kondisi ekonomi kami sangat tidak memungkinkan untuk mengurus administrasi dan biaya pemulangan jenazah ibunda kami,” harapnya.
Untuk diketahui, berdasarkan informasi yang dikantongi pihak keluarga, Hadaria bekerja sebagai pegawai di salah satu kedai kopi Sarawak, Malaysia. (*)