MAKASSAR – Sedikitnya 23 rumah di jalan Teuku Umar 14 RW04/RW03 Kelurahan Buloa Kecamatan Tallo, Makassar Sulawesi Selatan, Sabtu (23/3/2013). Si jago merah mengamuk sekitar pukul 11:30 WITA dan berlangsung selama 90 menit ini menghanguskan dua blok pemukiman warga yang dihuni 40 kepala keluarga dan 176 jiwa.
Baca Juga :
Akibat dari kebakaran itu kerugian materil diperkirakan mencapai Rp2 miliar. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu namuan seluruh korban hanya pasrah karena harta benda mereka habis dilalap api dan hanya mengunakan pakaian dibadan.
Salah seorang warga terlihat terluka di bagian kaki kiri dikerenakan terkena reruntuhan bangunan ketika sedang memadamkan api.
“Saat itu saya sementara baring-baring, tiba-tiba ada teriakan kebakaran dari rumah sebelah. Saya langsung keluar dan api sudah ada di atap rumah saya. Api pertama muncul di samping rumah,” kata Ketua RT03/RW04 Buloa, Abdul Samad yang enjadi saksi mata.
Saat dijumpai Samad yang masih bertelanjang dada dan hanya mengunakan celana kain mengemukakan seluruh isi rumahnya ludes terbakar.
“Hanya yang ada di badan yang tersisa pak, dan saya hanya sempat menyelamatkan anak-anak yang masih bayi,” ujarnya bersedih.
Ia menyebutkan, api pertama muncul di rumah keluarga Muhammad Tahir dan Sarbiah berdampingan dengan rumahnya. Berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, kebakaran disebabkan oleh tabung gas yang meledak di rumah Tahir.
Bahkan kebakaran itu juga menghanguskan rumah milik mantan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Makassar Amin Lateng. Rumah dua lantai tersebut ditempati putra tertua Amin, Rudi. Bahkan Rudi sempat panik disebabkan anaknya hilang saat kebakaran, namun dapat ditemukan kembali.
“Saya sedang melakukan pendataan pelanggan PDAM di gank sebelah saat kejadian. Ketika saya kembali terdengar teriakan, semuanya sudah habis,” kata Rudi merupakan pegawai PDAM Kota Makassar.
Dinas Pemadam Kebakaran Makassar mengerahkan puluhan armada ke lokasi kebakaran dan berhasil menguasai api sekitar 30 menit karena menyemprotkan air dari arah Tol reformasi yang erdekatan dengan lokasi kebakaran.
Disaat bersamaa kebakaran juga terjadi di kompleks STIE-AMKOP Jalan Meranti Kecamatan Panakkukang. Kebakaran ini menyebabkan sebuah masjid dibelakang kampus rata dengan tanah. Beruntung, api berhasil dijinakkan sebelum merembes ke gedung pelatihan STIE-AMKOP dan perumahan mewah yang ada di belakang masjid.
“Kebakaran terjadi sebelum jam 12 waktu setempat, tapi pemadam agak terlambat karena mereka berada di Jalan Teuku Umar saat itu. Katanya disana juga terjadi kebakaran,” kata Haryono seorang Jamaah Masjid STIE-AMKOP.
Kebakaran kata dia, diduga karena korslet listrik di tempat kontrol radio masjid, karena api berawal muncul dari ruangan itu. Dia menyebut, pasca kebakaran, Yayasan STIE-AMKOP langsung menggelar rapat dan memutuskan segera membangun ulang masjid dengan konstruksi dua lantai. (ant)
Komentar