Logo Lintasterkini

Foto Nurma Diposting di Medsos, Undang Perhatian Pemkab Luwu Timur

Muh Syukri
Muh Syukri

Sabtu, 24 Maret 2018 09:02

Nurma terbaring lemah
Nurma terbaring lemah

SOROWAKO – Seorang janda miskin beranak tiga bernama Nurma, tinggal di sekitar Sorowako, beberapa tahun mengidap penyakit yang menghalagi untuk melakukan aktifitas dan harus berbaring di rumah kontrakan. Kemiskinan yang mendera Nurma, sehingga datang berobat di pusat pelayanan kesehatan di kelola pemerintah lebih-lebih swasta, dibanyangi ketakutan.

Akibat ongkos yang cukup besar jika bersentuhan dengan pusat pelayanan rumah sakit. Ada pameo sedari dulu bagi orang-orang berstatus seperti Nurma. Fameo itu berbunyi, orang miskin dilarang sakit.

Kerasnya beban derita penyakit Nurma ini, sehingga ada salah seorang keluarga memposting lewat media sosial. Foto Nurma berbaring lemah di dalam kamar rumah kontrakan, mendapat respon dari khalayak termasuk Pemerintah Kabupaten Luwu Timur.

Hanya sehari setelah diposting, aparat Pemkab Luwu Timur langsung menjemput di rumah kontrakan untuk selanjutnya dirujuk ke Puskesmas Sorowako.
Hasil analisa dokter, sarana dan prasana pelayanan kesehatan yang dimiliki puskesmas, tidak mampu memberi pelayanan sehingga di rujuk ke Rumah Sakit Daerah yang ada di Wotu.

Setelah ditangani pihak rumah sakit di kabupaten yang terkenal dengan lokasi tambang nikel yang berdeposit besar. Nurma kini berpelahan mengalami perbaikan kesehatan dan berangsur pulih dan sehat kembali.

Janda tiga anak ini, hanya menggantungkan hidup dari salah seorang adiknya yang berprofesi selaku penjahit konvensional. Sebulan harus mempersiapkan ongkos rumah kontrakan 1,2 juta per bulan.

Ada salah satu keluarga besar bernama Taipa Bure yang tinggal di sekitar Sorowako, kini sedang berupaya membangungkan rumah tinggal yang tidak lagi harus mengonrak.

Salah seorang putra kelahiran Matano Luwu Timur, Prof Dr Jasruddin, M.Si kepada media Jumat (23/3/2018) menegaskan, efek dari pesan lewat media sosial bagi Nurma, menggugah perhatian Pemkab Luwu Timur langsung turun tangan, tegasnya. Respon cepat dari Pemkab Luwu Timur ini patut diberi apresiasi.

Warga masyarakat lainnya yang didera penyakit karena kemiskin takut datang berobat di pusat pelayanan harus dijemput oleh Pemkab Luwu Timur dan dibawa ke pusat pelayanan kesehatan, tandas Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi ini. (*)

Penulis : Yahya Mustafa

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...