MAKASSAR – Anggota DPRD Kota Makassar, Budi Hastuti, menilai, perlunya sinergi antara pemerintah dan para pedagang dalam memberdayakan pasar tradisional serta penataan pasar modern di Kota Makassar.
Hal itu disampaikan Budi Hastuti saat menggelar Sosialisasi Perda nomor 15 tahun 2009 tentang Perlindungan, Pemberdayaan Pasar Tradisional dan Penataan Pasar Modern Kota Makassar di Hotel Khas Makassar, Selasa (24/5/2022).
“Sekarang sudah banyak pasar modern yang telah menjamur di Kota Makassar, artinya bagaimana sinergi antara pemerintah dan pedagang agar pasar tradisional bisa terus diberdayakan, sehingga tidak terus terkikis dengan pasar modern,” ujar Legislator dari Fraksi Partai Gerindra ini.
Anggota Komisi B DPRD Kota Makassar ini, menjelaskan, pentingnya perlindungan pasar tradisional dan penataan untuk pasar modern yang ada di Kota Makassar, agar nantinya masyarakat paham bagaimana pasar tersebut bisa beroperasi di suatu tempat.
Sementara, hadir sebagai narasumber, Pemerhati Masyarakat, Babrah Kamal, mengatakan, saat ini pasar modern sudah tumbuh melampaui pasar tradisional, karena memang pasar modern menjamur seperti bertumbuh di Kota Makassar, sebut saja para supermarket yang ada di setiap sudut kota.
“Ini mengindikasikan bahwa Makassar tempat pertumbuhan perekonomian, tapi jangan tinggalkan pasar tradisional kita agar para pedagang bisa menyambung hidup lewat para pembeli,” jelasnya.
Babrah menyampaikan, ada perilaku perbedaan antara pasar modern dan tradisional. Kalau pertumbuhan pasar modern distribusinya yang lebih baik, produk yang lengkap, kemudahan, dan kenyamanan.
“Kalau pertumbuhan pasar tradisional itu masih stagnan, karena produk yang dijual turun temurun hanya itu saja, tetapi ada waktu pada masanya pasar tradisional jauh lebih dibutuhkan ketika berurusan masalah rempah dan bahan pangan lainnya,” kata Babrah.
Hadir juga sebagai narasumber dari Politisi Gerinda, Iksan Abduh Husain. Ia menyampaikan pasar tradisional memang dalam dekade sekarang sudah tergerus keadaannya dengan berkembangnya pasar modern, karena mungkin banyak kelebihan yang dianggap lebih baik daripada pasar tradisional.
“Tapi kita tidak bisa pungkiri bahwa pasar tradisional itu tidak bisa hilang, karena pasar tradisional adalah tonggak ekonomi kerakyatan. Kalau pasar modern pemiliknya jelas, kalau tradisional satu pasar banyak pemiliknya. Di sinilah tugas masyarakat agar pasar tradisional bisa eksis,” ungkapnya.
Akan tetapi, kata Iksan, pasar tradisional juga punya kelebihan sebagai pasar rakyat, yaitu interaksi dengan para pengunjung dan pedagang pasar itu jauh lebih mudah dibanding dengan pasar modern.
“Kalau pasar modern itu cuma datang, ambil barang, bayar terus pulang. Sedangkan kalau di pasar tradisional kita bisa ketemu tetangga, saling berinteraksi, saling tawar menawar bahkan bisa berjam-jam di pasar tersebut,” jelasnya. (*)