JAKARTA – PT Bank DBS Indonesia bekerja sama dengan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia untuk meluncurkan layanan Rekening Dana Nasabah (RDN). Inisiatif ini bertujuan untuk memudahkan akses investasi dan meningkatkan literasi pasar modal di Indonesia, dengan target ambisius untuk menambah satu juta investor baru dalam lima tahun ke depan.
Peluncuran RDN dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Sunandar dan Direktur PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Tomi Taufan. Melfrida Gultom, Consumer Banking Director PT Bank DBS Indonesia, mengungkapkan, “Kehadiran RDN merupakan komitmen kami dalam mendukung wealth democratization, memberikan kemudahan bagi nasabah untuk menangkap peluang investasi dan memperkuat pasar modal di Indonesia.”
Layanan RDN menawarkan berbagai keuntungan, termasuk suku bunga kompetitif, tanpa saldo minimum, dan bebas biaya admin. Nasabah dapat mengakses semua aktivitas pasar modal melalui aplikasi Mirae Asset dan aplikasi digibank by DBS, menjadikan investasi semakin praktis dan terintegrasi.
Pada bulan Juli lalu, Bank DBS Indonesia ditunjuk oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebagai Bank Administrator RDN. Mulai 2024 hingga 2029, seluruh Bank Administrator RDN akan berfungsi sebagai Bank Pembayaran KSEI, memastikan penyelesaian transaksi efek yang efisien dan memberikan alternatif fasilitas intraday bagi Perusahaan Efek.
Kemitraan ini menunjukkan sinergi yang kuat antara industri pasar modal dan perbankan, mendukung pengembangan pasar dan meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. “Solusi bisnis digital kami, IDEAL Connect, telah dilengkapi dengan fitur-fitur terdepan untuk mendukung transaksi optimal,” ungkap Dandy Indrawardhana Pandi, Head of Global Transaction Services PT Bank DBS Indonesia.
Berdasarkan data KSEI per Juni 2024, jumlah investor di pasar modal Indonesia telah mencapai 13 juta, dengan rata-rata transaksi harian sebesar Rp12,3 triliun. Pertumbuhan investor tercatat 38,7% per tahun sejak 2020, didominasi oleh individu lokal. Sebuah riset oleh YouGov untuk Bank DBS Indonesia menunjukkan bahwa 31% masyarakat kelas atas lebih memilih berinvestasi setelah menabung, menekankan pentingnya integrasi teknologi dalam layanan finansial.
Mirae Asset dikenal sebagai salah satu perusahaan sekuritas terkemuka di Indonesia, menawarkan layanan investasi beragam, termasuk perdagangan efek, underwriting, dan reksa dana. Pada 2023, perusahaan ini mencatatkan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) sebesar Rp1,4 triliun.
Tomi Taufan menambahkan, “Kolaborasi ini bertujuan untuk memperluas lini produk investasi dan membuka peluang baru bagi masyarakat. Saat ini, kami juga sedang mengembangkan fitur multi-currency (IDR dan USD) untuk RDN, memberikan manfaat signifikan bagi para investor.”
Kerja sama ini diharapkan dapat memperluas akses kepada solusi investasi berkualitas dan mendemokratisasi kekayaan, menciptakan peluang kolaborasi baru seperti obligasi dan layanan co-branded saving account, sehingga semua nasabah dapat menikmati opsi keuangan yang lebih baik dan mudah diakses.
Komentar