MAKASSAR – Terungkap sudah komplotan para pelaku penyalahgunaan narkoba, setelah petugas Kepolisian Satuan Narkoba yang dibackup oleh Satuan Polisi Satwa Polda Sulsel mengobok-obok Kampung Sapiria. Salah satu anggota komplotan yang diamankan, ternyata berprofesi sebagai Dosen Akademi Perawat (Akper) Bhayangkara Makassar bernama Dirman.
Kampung Sapiria ini dikenal sebagai sarangnya narkoba, sehingga dilibatkan Satuan Polisi Satwa, yang mengikutsertakan anjing pelacak yang lihai mengendus keberadaan barang haram yang tersembunyi sekalipun. Kedua anjing itu bernama Gery dan Pixi.
Terungkapnya komplotan narkoba di Kampung Sapiria, tak terlepas dari peran besar anjing pelacak bernama Gery dan Pixi, diungkapkan Kasat Narkoba Polrestabes Makassar, AKBP Diari Estetika saat menggelar konferensi pers di Mapolrestabes Makassar, Senin (23/10/2017). Dikatakan, terbongkarnya jaringan narkoba di Kampung Sapiria merupakan pengembangan kasus tertangkapnya empat pelaku yang bertransaksi di Karaoke Platinum.
Baca Juga :
Di lokasi tempat hiburan malam (THM) ini, Tim Satnarkoba Polrestabes Makassar mengamankan empat orang pelaku penyalahgunaan narkoba. Mereka masing-masing bernama Dirmanto (29), Lukman (25), Junaedi alias Edi (27), Ibnu Wahyu (22).
“Hasil interogasi terhadap keempatnya, satu diantara mereka merupakan kurir yakni Lukman. Sementara tiga orang lainnya Junaedi, Ibnu Wahyu dan Dirmanto merupakan pemesan yang hendak mengkonsumsi. Dari pengakuan Lukman juga, jika dirinya datang ke THM itu karena dipanggil oleh Dirman, yang merupakan salah satu Dosen di Akper Bhayangkara,” beber Diari.
Penggeledahan yang dilakukan petugas saat menyisir Platinum Karaoke lanjut Diari, pihaknya mengaankan sebanyak 18 shacet shabu. Barang itu ditemukan dalam pembungkus rokok yang dibawa oleh Lukman yang dipesan oleh Dirman dan dua rekannya, Junaedi dan Wahyu.
“Dari pengakuan Lukman juga jika shabu-shabu itu dipesan oleh pembelinya Dirman Cs yang sudah menjadi pelanggannya. Lukman juga mengaku memperoleh barang itu dari Kampung Sapiria,” terang Diari lagi.
Berkat informasi dari Lukman itulah, maka petugas gabungan langsung bergerak mengobok-obok Kampung Sapiria, plus dengan 2 (dua) ekor anjing pelacak. Dari hasil penyisiran di Kampung Sapiria diamankan dua orang pelaku. Dari tangan keduanya ditemukan 4 shaset shabu.
“Kami mengamankan juga senjata tajam berupa parang, keris, badik sebanyak 10 buah. Sayangnya, penggeledahan kami tak berhasil menangkap pelaku yang merupakan target utama, dia sudah tidak berada di lokasi,” pungkasnya. (*)
Komentar