“Pertama dugaan itu bom ikan, tapi bom ikan tidak menggunakan paku,” kata Kadiv Humas Polri, Irjen Suhardi Aliyus, di Mabes Polri, Jumat (25/1/2013).
Menurutnya, paket diduga bom itu merupakan bom aktif yang sengaja diselundupkan melalui paket yang dikirim melalui layanan PT Pos untuk selanjutnya diterbangkan dengan pesawat komersil.
“Ya aktif, kalau sampai lolos dan betul terangkut apa yang akan terjadi,” ujar Suhardi.
Kepolisian masih mencari pemicu yang digunakan perakit di dalam paket yang dikirim dari Pekalongan menuju Papua. “Pemicunya belum tahu, masih didalami,” terangnya.
Tim Gegana sudah melakukan disposal (penguraian) terhadap paket tersebut. Sebelumnya, paket itu gagal lolos X-Ray karena diduga berisi bom ikan. Kemudian paket dikembalikan ke PT Kantor Pos Udara.
Sekitar pukul 09.50 WIB, PT Kantor Pos menghubungi pihak kepolisian dan kemudian dilakukan pengecekan.
Di resi paket itu tertulis ‘Masin Ikan’ dari Kasdiyo di Pekalongan yang ditujukan untuk Ayuk di Merauke Papua.
Sebelumnya Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Kombes CH Patoppoi menegaskan pihak Gegana masih melakukan pengecekan.
Suhardi mengimbau bila pengelola ekspedisi untuk mengecek teliti setiap paket yang masuk ke mereka. “Kami mohon kepada para pemangku kepentingan supaya paket diteliti dengan baik, artinya mekanisme pengecekan dibuat berlapis,” tegas Suhardi.
(dtc)