Lintas Terkini

Akibat Main Dukun, Keponakan Keroyok Pamannya

Korban pengeroyokan saat melapor di Mapolsekta Panakkukang.

MAKASSAR – Pieter Dolang (61), warga jalan Pampang 2 lorong 5 no 7, menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan oleh empat orang, didepan rumahnya, Senin (25/1/2016), sekira pukul 18.00 Wita.

Ironisnya, korban dikeroyok oleh pelaku yang merupakan keponakannya sendiri.

Dari informasi yang dihimpun menyebutkan, para pelaku bernama Suding, Mamal, Alang dan Sintar mendatangi korban yang sementara bermain catur. Saat itu salah seorang pelaku bernama Suding berdiri di depan pagar rumah korban sambil membaca mantra.

“Dia datang berempat. Suding yang berdiri di depan pagar rumah dan membaca mantra” ujar korban yang ditemui di ruang SPK Polsek Panakkukang.

Usai membaca mantra, korban yang sedang serius bermain catur langsung ditunjuk sebagai penyebab sakitnya pelaku dan langsung melakukan pemukulan diikuti oleh tiga adik pelaku yang ikut bersama-sama ke rumah korban.

Akibat pengeroyokan tersebut, korban mengalami luka pada mata sebelah kiri bagian bawah dan telinga kanan berdarah. Korban yang kewalahan akhirnya memilih lari masuk ke dalam rumah.

Pihak aparat dari Polsek Panakkukang yang diwakili Binmas Kelurahan Pampang Aiptu Zulhajji yang mendapat laporan dari warga, segera mendatangi lokasi keributan dan membawa korban ke kantor Polsek Panakkukang dan rencananya akan dilakukan visum di RS Grestelina.

Di depan petugas, korban mengaku jika dirinya dituduh bermain dukun dan sudah mengguna-gunai pelaku.
“Kita mi yang guna-gunai saya,” urai korban menirukan perkataan Suding. Usai menghardik korban, pelaku langsung memukul korban dan diikuti oleh tiga orang adiknya.

Ditambahkan korban, sebelum dikeroyok, pelaku sempat membaca mantra di depan rumah. “Infonya dia dapat informasi dari dukun di daerah kalau saya sudah mengguna-gunai Suding,” tutur korban.

Pihak aparat sejauh ini masih melakukan pengembangan serta penyelidikan lebih lanjut. Termasuk masih melakukan pengejaran terhadap para pelaku pengeroyokan itu. (*)

Exit mobile version