TAKALAR – Gabungan mahasiswa yang tergabung dalam sejumlah aliansi seperti dari Lembaga Aspirasi Mahasiswa dan Pelajar Indonesia (L-AMPI), Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Galesong (HMPG), Komite Aktivis Mahasiswa Rakyat Indonesia (KAMRI) menggelar aksi unjuk rasa.
Aksi demonstrasi ini tepatnya di depan Kantor Dinas Perikanan dan Kelautan, dan dilanjutkan ke Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Takalar, Rabu, (24/1/2018) berujung anarkis.
Pasalnya, massa mahasiswa yang dipimpin jenderal lapangan (jendlap), Asman Putra Surya dan Rivai Jayandi selaku koordinator lapangan (korlap) sempat bentrok dengan aparat Kepolisian yang melakukan pengamanan di lokasi. Pemicunya, saat massa mahasiswa mencoba membakar ban bekas, namun dihalang-halangi oleh pihak Kepolisian.
Hal itu yang memancing situasi menjadi gaduh, dan terjadi aksi dorong-memndorong antara mahasiswa dan petugas. Situasi ini menyulut emosi salah seorang aparat Kepolisian, Bripda Rajab yang sempat terekam kamera video saat itu.
Massa yang menggelar aksi unjuk rasa yang mendatangi Kantor Pemkab Takakar sambil membentangkan spanduk putih bertuliskan ‘stop pemberhentian massal honorer, copot Kepala Dinas yang korupsi, rakyat Takalar menggugat’.
“Kami juga mendesak kepada aparat penegak hukum di Kabupaten Takalar untuk segera melakukan penahanan terhadap pelaku tindak pidana korupsi dalam hal ini telah berproses di Polres Takalar dan Kajari Takalar seperti Kadis Pertanian dan Kadis Kelautan dan Perikanan itu,” ujar Jenderal lapangan, Asman Putra Surya.
Agar massa mahasiswa dapat membubarkan diri, maka Sekretaris daerah Kabupaten Takalar, Dr. Ir. Nirwan Nasrullah, M. Si di ruang kerja menerima perwakilan pengunjuk rasa sebanyak 7 (tujuh) orang. Menurut Sekda, saat ini pegawai Pemkab Takalar sebanyak 5000 orang, sementara honorer 8000 orang, sehingga kerja ASN tidak tertib.
“Langkah langkah yang akan diambil yakni Pemerintah daerah akan menggelar job fair dengan mengundang perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja, membuat pelatihan-pelatihan terkait kebutuhan kerja, bursa tenaga kerja dan membuka lapangan kerja di sektor ril,” paparNirwan Nasrullah.
Kapolres Takalar, Akbp Gany yang dikonfirmasi, Kamis (25/1/2018) membenarkan jika massa pengunjuk rasa sempat terjadi ketegangan dengan aparat Kepolisian. Namun dia membantah jika terjadi adu jotos.
“Alhamdulillah, aksi unjuk rasa berakhir dengan aman dan terkendali. Perwakilan mahasiswa juga sempat diterima oleh Sekda,” paparnya. (*/B)