Logo Lintasterkini

Cara Atasi Anak yang Susah Makan

Abdul Gaffar Mattola
Abdul Gaffar Mattola

Sabtu, 25 Februari 2017 10:11

anak susah makan.
anak susah makan.

LINTASTERKINI.COM – Orang tua mana yang tidak merasa khawatir ketika anak susah makan? Sedangkan makanan bagi anak adalah hal terpenting karena dalam masa pertumbuhan tubuh. Sedangkan makan bagi anak memiliki tiga fungsi yang baik, yaitu pemenuhan kebutuhan gizi dan energi, edukasi, dan entertainment.

Memang, masalah anak susah makan ini harus segera diatasi, tetapi tidak dengan memaksa anak untuk menghabiskan makanan dengan porsi berlebihan. Cari dulu penyebab anak jadi susah makan. Nah sebenarnya apa sih yang membuat anak susah makan? Dilihat dari segi psikologis anak susah makan, penyebabnya adalah (Tabloid Nakita):

1.Cemas
Rasa cemas ini paling sering dialami anak batita. Contoh, cemas berpisah dari orangtua karena berpikir akan terjadi sesuatu yang buruk menimpa orangtuanya; cemas berada di lingkungan baru, semisal ketika mulai bersekolah, dan sebagainya. Kecemasan yang timbul sering kali disertai gejala-gejala fisiologis maupun perilaku seperti gelisah, berkeringat dingin, berdebar-debar, sulit konsentrasi, susah tidur, dan sebagainya. Kondisi-kondisi ini berpengaruh pada pola makan anak, termasuk membuat anak jadi susah makan.

2.Depresi
Anak yang depresi bisa mengalami dua masalah makan, yaitu makan berlebihan/tidak terkendali sehingga membuatnya obesitas atau ia menjadi sulit makan. Depresi banyak dialami anak usia sekolah. Penyebabnya bermacam-macam. Ada yang karena menjadi korban bully seperti diejek, digoda, mendapatkan kekerasan, dan sebagainya.

3.Pola relasi yang tak bagus dengan orangtua.
Ketika anak makan dan rewel, lalu direspons orangtua dengan tidak sabar dan memaksa anak, maka peristiwa makan menjadi hal yang tidak menyenangkan. Akibatnya, anak pun jadi susah makan. Dalam hal pola asuh, orangtua tidak mengajari anak untuk mengonsumsi makanan yang bervariasi alias hanya menyediakan makanan yang itu-itu saja. Ini membuat anak tidak belajar mengenal rasa dan jenis makanan yang beragam. Akibatnya, anak menjadi pilah-pilih makanan dan makan yang itu-itu saja. Ujung-ujungnya, anak pun akan susah makan.

Selain itu faktor psikologis yang dapat mengganggu anak susah makan, seperti kondisi rumah tangga yang bermasalah, suasana makan yang kurang menyenangkan, tidak pernah makan bersama orangtua, maupun anak dipaksa memakan makanan yang tidak disukai.

[NEXT]

Cara Mengatasi Anak Susah Makan

Cara mengatasi anak susah makan ini harus dilihat secara detai apa faktor penyebabnya, apabila secara medis tak ada masalah, biasanya anak yang sulit makan akan dirujuk kepada psikiater/psikolog. Psikiater/psikolog akan mencari latar belakang masalah dari segi kejiwaan si anak. Para ahli juga akan memberikan saran untuk mengatasi masalah psikis tersebut, sehingga bila sudah berhasil diatasi, diharapkan perilaku makan anak akan membaik.

Di rumah, orangtua sebenarnya bisa mengenali masalah psikis pada anak lewat terapi bermain. Biasanya cara ini dilakukan pada anak yang masih kecil hingga usia batita. Saat bermain, orangtua bisa mengamati dan menganalisis bagaimana pola bermain anak dari kisah-kisah yang diperlihatkan.

Misal, dalam bermain anak selalu memilih peran utama binatang buas yang menerkam binatang lemah. Bila pola ini selalu berulang, ini merupakan pertanda penting, anak merasa dirinya selalu jadi objek/korban dari pola asuh /perilaku, apakah orangtua atau teman. Lewat terapi bermain, konflik permasalahan anak dapat ditelusuri, kemudian diatasi sesuai penyebabnya.

Lakukan introspeksi diri atas sikap dan pola asuh terhadap anak, mungkinkah selama ini kerap bersikap otoriter atau overprotektif, sehingga membuat anak merasa cemas, marah, dan tak nyaman. Orangtua diharapkan bisa mengubah cara berpikirnya. Mengajarkan perilaku makan yang baik.

Sediakan menu makanan yang bervariasi agar anak mengenal banyak rasa dan jenis makanan. Jadilah model yang baik dengan membiasakan makan bersama di meja makan. Makan bersama merupakan ajang interaksi penting antara orangtua dan anak. Orangtua juga bisa menjadi teman menyenangkan di meja makan. Dengan begitu, hubungan orangtua dan anak semakin erat.

Jadikan saat makan menyenangkan. Hindari mengancam, menghukum, atau menakut-nakuti anak agar ia makan lebih banyak. Ini akan membuatnya merasa bahwa saat makan merupakan saat yang tidak menyenangkan. Dan bukan tak mungkin menimbulkan trauma psikologis baginya. (Sumber : belajarpsikologis.com)

 Komentar

 Terbaru

News09 Oktober 2025 10:53
Korlantas Polri Gelar Pelatihan Nasional Tingkatkan Profesionalisme Petugas Penerbit Registrasi Kendaraan Bermotor
JAKARTA – Subdirektorat BPKB Direktorat Registrasi dan Identifikasi (Subdit BPKB Ditregident) Korlantas Polri menggelar Pelatihan dan Sertifikasi Pe...
News09 Oktober 2025 08:27
Bertemu Kemensos, Pemkot Serius Hadirkan Sekolah Rakyat di Pulau
JAKARTA – Di tengah tantangan geografis dan keterbatasan akses pendidikan di wilayah kepulauan, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin terus menunjukk...
News09 Oktober 2025 07:20
KNPI Sulsel Cari Potensi Pemuda Duduki Kursi Ketua, Catat Tanggalnya
MAKASSAR – Pengurus DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sulawesi Selatan bakal menggelar Rapimpurda dan Musyawarah Daerah (Musda) XVI. M...
News09 Oktober 2025 07:11
Kepala STIK-PTIK Terima Kunjungan Kepala Kepolisian Rwanda, Perkuat Kerja Sama Pendidikan dan Pelatihan Polri
JAKARTA – Kepala STIK-PTIK Lemdiklat Polri, Irjen Pol. Dr. Eko Rudi Sudarto, S.I.K., M.Si., menerima kunjungan kehormatan jajaran Kepolisian Rwanda ...