Lintas Terkini

Kisah Dg Lallo, Menjaring Rezeki dari Perairan

Aktivitas nelayan di Pantai Galesong Utara, Takalar.

GALESONG – Perairan Makassar memiliki banyak kekayaan alam yang ada di dalamnya. Berbagai jenis ikan hidup di perairan itu. Kehidupan nelayan pun semakin sejahtera, salah satunya adalah seorang nelayan bernama Dg Lallo, yang kesehariannya menjaring rezeki dari perairan ini.

Pagi itu, penulis mengunjungi Pantai Galesong Utara, Kabupaten Takalar untuk melihat aktivitas nelayan disana. Satu-persatu terlihat para nelayan menurunkan ikan-ikan hasil tangkapan mereka dari atas perahu ke daratan.

Berbagai jenis ikan hasil tangkapan yang didapatkan seperti ikan tenggiri, ikan kakap, ikan berukuran besar dan kecil dan masih banyak lagi jenisnya. Penulis sempat menghitung ikan-ikan berukuran besar yang sempat diturunkan dari perahu nelayan itu.

Ada 25 ekor ikan tenggiri yang berukuran cukup besar, dengan panjang hampir semeter. Ternyata, ikan-ikan di Perairan Makassar tempat para nelayan mencari ikan-ikan tersebut, cukup banyak jenisnya. Setelah ikan hasil tangkapan diturunkan, para nelayan lalu menimbang berat ikan tersebut. Rata-rata satu ekor ikan tenggiri mencapai bobot 20 kg/ekornya.

“Ikan-ikan ini mau dijual ke Makassar dan khusus ikan tenggiri sudah ada yang memesannya,” kata Dg Lallo, nelayan yang ditemui di Pantai Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Jumat (23/3/2018) kemarin.

Kata Dg Lallo, beberapa bulan belakangan ini, cuaca cukup ekstrim, sehingga terkadang nelayan memilih tak turun melaut. Persoalannya, cuaca yang ekstrim dan buruk akan membahayakan para nelayan jika dipaksakan turun melaut mencari ikan.

“Memang cuaca selama ini menurunkan omset penangkapan ikan para nelayan, akibat tingginya gelombang laut,” ucapnya.

Setelah cuaca cukup bersahabat, maka lima unit kapal penangkap ikan milik Dg Lallo akan berlayar. Hasilnyapun, disyukuri Dg Lallo karena biasanya akan dapat menutupi operasional misalnya untuk membeli solar, gaji karyawan dan untuk kebutuhan lainnya.

“Akhir-akhir ini, syukur alhamdulillah, banyak jenis ikan yang bisa diekspor yang kami tangkap di perairan. Dan hasilnya lumayanlah, karena bisa menambah satu jenis perahu dengan bobot angkut 1 ton dan membeli mobil opencup yang digunakan untuk mengangkut ikan ke pasaran,” terangnya.

Dututurkan juragan nelayan ini, pendapatan bersih yang diperoleh dari hasil tangkapan ikan lima unit kapalnya yang beroperasi bisa mencapai Rp200 juta hingga Rp300 juta per bulan. Kadagang juga, pernah mencapai Rp500 juta sebulannya.

“Untuk jenis ikan ekspor sudah ada pemesan khusus, sementara ikan-ikan kecil dijual langsung ke pedagang pengecer untuk komsumsi rumah tangga. Bahkan ada juga ikan pesanan khusus sejumlah restauran seperti ikan sunu, baronang, tawassang, cumi-cumi dan cakalang,” ungkap Dg Lallo. (*)

Exit mobile version