Lintas Terkini

Personel Bakamla RI Dibekali Pengetahuan Efek Radiasi Pengion

Pembekalan Efek Biologis Akibat Radiasi Pengion / ist

BATAM – Personel Badan Kemanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) yang terlibat dalam Latihan dan Bimbingan Teknis Penanganan Zat Radioaktif Tahun 2018, mendapat pembekalan materi Efek Biologis Akibat Radiasi Pengion.

Materi itu dipaparkan oleh I Putu Elba Duta Nugraha dari Direktorat Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten RI), di Ballroom, I Hotel Baloi, Komplek Baloi Kusuma Indah, Lubuk Baja, Kota Batam, Kepulauan Riau, Selasa (24/04/2018).

Efek biologis akibat radiasi pengion menurut narasumber dari Bapeten tersebut, antara lain Deterministik (efek ambang atau non-stokastik) misalnya pengeruhan lensa mata, kerusakan kulit, kemandulan, kerontokan rambut dan lain lain.

Efek Deterministik terdapat nilai ambang dosis (di bawah dosis ini, efek tidak dapat diamati), tingkat keparahan meningkat seiring dosis, mengenai sel dalam jumlah besar.

Hal tersebut hanya dapat terjadi jika dosis di atas ambang ~ 1 Sv, efek terlihat segera setelah paparan antara lain Luka bakar pada kulit, seperti terbakar sinar matahari, kesakitan, kerusakan pada darah, radikal bebas menyerang sel-sel tubuh dan menghancurkannya.

“Semakin tinggi dosis semakin kuat efeknya, dan jika terlalu banyak sel yang mati, maka organ tubuh akan mati,” papar I Putu Elba Duta Nugraha.

Menurutnya dampak dari efek biologis akibat radiasi pengion lainnya adalah Efek Stokastik yaitu tidak ada nilai ambang, probabilitas dari efek ini meningkat seiring dosis, umumnya mengenai hanya satu sel misalnya, kanker, efek genetik.

Materi tersebut merupakan salah satu pelajaran teori yang disampaikan oleh narasumber dari Bapeten I Putu Elba Duta Nugraha.

Pelajaran kelas dilanjutkan dengan materi lain, yakni Implementasi Keamanan Nuklir di Indonesia yang disampaikan oleh Alfa Gunawan Zulqarnain dari Direktorat Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir Bapeten RI, kemudian pelajaran teori Pengenalan Alat Ukur Radiasi (AUR) oleh Nurman Rahmadi, ST., dari Direktorat Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir Bapeten RI.(\Rls)

Exit mobile version