Lintas Terkini

Jejak Kontroversial Asisten I Pemkot Makassar yang Tertangkap Kasus Narkoba

MAKASSAR — Asisten I Pemkot Makassar, M Sabri ditangkap Polrestabes Makassar. Kini dia menunggu hasil uji laboratorium forensik sebelum ada penetapan tersangka.

Sabri ditangkap di kediamannya, Jumat malam (23/4/2021), sekitar pukul 22.00 Wita, atas kasus dugaan penyalahgunaan narkoba. Polisi pun langsung menahannya di Mapolrestabes Makassar.

Selama menjadi aparatur sipil negara (ASN), Sabri memang kerap melakukan hal-hal yang kontroversial. Walhasil, jebolan Sekolah Tinggi Pemerintah Dalam Negeri (STPDN) Jatinangor itu menjadi bahan omong publik.

Ditahan Kasus Dugaan Sewa Lahan Negara

Pada Juli 2017 lalu, Sabri juga pernah tersandung kasus hukum dugaan sewa lahan negara di Buloa. Kala itu, Sabri ditahan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulselbar.

Dia diduga bermain bersama salah satu pengusaha terbesar di Makassar, Soedirjo Aliman alias Jen Tang. Perannya diduga memuluskan langkah tersebut.

Atas kasus itu, Sabri kemudian dinonaktifkan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto dari jabatannya sebagai Asisten I Pemkot Makassar. Dia diminta menjalani proses hukumnya dahulu.

Namun, koordinator purna praja STPDN di Sulsel itu dinyatakan bebas di Pengadilan Tipikor Makassar pada Desember 2017. Dia divonis tidak bersalah dan tidak menyebabkan kerugian negara.

Setelah kasus itu, nama Sabri mulai meredup. Jabatannya sebagai Asisten I Pemkot Makassar pun tak dikembalikan Moh Ramdhan Pomanto hingga akhir masa jabatannya. Tetap nonaktif.

Kembali dengan Jabatan Strategis

Barulah pada Agustus 2019, nama Sabri kembali mencuat. Dia dilantik kembali menjadi Asisten I Pemkot Makassar oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Makassar kala itu, Iqbal Suhaeb.

Tak berselang lama, Iqbal Suhaeb kemudian memberi amanah lain. Sabri ditunjuk menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Camat Makassar. Menggantikan M Ruly yang dikena sanksi gegara terlibat politik praktis Pilpres 2018 lalu.

Sontak, nama Sabri kembali menjadi perbincangan di kalangan pejabat teras Pemkot Makassar. Sebab, setelah dua tahun dinonjobkan, dia kembali dengan jabatan-jabatan yang strategis.

Sebelumnya, Sabri juga telah menduduki jabatan-jabatan strategis lainnya di Pemkot Makassar. Dia pernah menjabat sebagai Kabag Pemerintah, Lurah di Makassar, Camat Tamalanrea, Kadis Perhubungan, hingga menjadi Asisten I Pemkot Makassar.

Mengamuk di Rujab Wali Kota Makassar

Sabri juga sempat menghebohkan publik pada Februari 2020 lalu. Dia mengamuk di Rumah Jabatan (Rujab) Wali Kota Makassar lantaran tak terima perilaku beberapa ASN usai menggelar pertemuan bersama Pj Wali Kota Makssar, Iqbal Suhaeb.

Pertemuan tersebut membahas mengenai polemik penerapan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP). Kebijakan itu banyak dikeluhkan lantaran belum semua ASN memahami cara penghitungan TPP.

Aksinya pun terekam dalam sebuah video singkat. Bahkan disaksikan langsung beberapa awak media yang sedang meliput pertemuan tersebut.

Sabri saat itu terlihat arogan dan membentak ASN lain yang berada di lokasi. Bahkan, Sabri tertangkap kamera memukuli tangan seorang ASN perempuan yang berusaha menjelaskan kebijakan penerapan TPP.

Publik pun dibuat geram. Sikap Sabri yang terlihat dalam video tersebut banyak mendapat kiritikan pedas.

Betapa tidak, Sabri dalam peristiwa itu menegaskan dirinya sebagai Asisten I Pemkot Makassar. Lalu meminta ASN di hadapannya masuk dengan nada tinggi.(*)

Exit mobile version