MAKASSAR — Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Makassar terus mengalami kenaikan beberapa hari terakhir. Wacana tanpa malam Minggu mulai dipertimbangkan.
Data sejak 19 Juni, kasus terkonfirmasi positif mulai mengalami kenaikan yakni 26 kasus. Kemudian pada 20 Juni naik lagi 39 kasus.
Jumlah terkonfirmasi positif sempat mengalami penurunan pada 21 Juni yakni 14 kasus. Tetapi langsung naik lagi cukup signifikan sebanyak 104 kasus.
Baca Juga :
Selanjutnya pada 23 Juni kasus terkonfirmasi positis sebanyak 89 kasus. Lalu pada 24 Juni turun lagi menjadi 48 kasus dan kembali naik sebanyak 73 kasus pada 25 Juni.
Sementara, hingga saat ini angka Reproduksi Efektif (Rt) Makassar berada di angka 1,53. Naik cukup tinggi jika dibandingkan pada 19 Juni lalu yang berada di angka 0,93.
Peningkatan kasus ini sempat diwanti-wanti Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto. Ada beberapa opsi yang disiapkan, salah satunya meniadakan seluruh aktivitas pada malam Minggu.
Danny—sapaan Moh Ramdhan Pomanto— mengatakan, seluruh aktivitas pada malam Minggu di Kota Makassar bakal ditiadakan jika kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di atas 50 orang dalam sehari.
“Khusus malam Minggu saya matikan kalau sampai 50 kasus per hari,” kata Danny, beberapa hari lalu.
Opsi Makassar tanpa malam Minggu ini disebutnya adalah cara menangani peningkatan penularan Covid-19 dengan bertahap. Bukan dengan “rem mendadak”.
Sebab menurutnya, jika langsung dilakukan pembatasan secara besar-besaran maka akan sangat merugikan. Tak hanya dirasakan pengusaha, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan.
“Ekonomi bisa tengkurap lagi kalau kita ambil kebijakan itu,” imbuh Danny.(*)
Komentar