MAKASSAR – Ketua DPRD Kota Makassar, Rudianto Lallo, mengapresiasi mahasiswa Jurusan Ilmu Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar yang melaksanakan internal Parliamentary School (Interpol) dengan DPRD Kota Makassar.
Hal ini disampaikan Rudianto Lallo di Baruga Karaeng Matoaya Rumah Jabatan Ketua DPRD Kota Makassar, Jl Letjend Hertasning, Kota Makassar, Sabtu (25/6/2022).
Politisi Partai Nasdem ini, mengatakan, ruang-ruang terbaik belajar itu, ada di organisasi kemahasiswaan, senat, dan himpunan. Mahasiswa Jurusan Ilmu Hukum dianggap sebagai harapan rakyat di masa yang datang.
Baca Juga :
“Adek-adek ini penerus kami. Saya senang sekali jika mahasiswa aktif melaksanakan giat-giat praktek lapangan seperti yang dilakukan mahasiswa Jurusan Hukum UIN Alauddin ini, sebab apa yang dilakukan saat ini bagian dari tugas kami di legislatif, kelak adek jika menggantikan peran kami sudah dapat menyusaikan dengan dinamika yang ada di legislatif,” kata Rudianto Lallo.
Alumni Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar ini, menjelaskan, peran mahasiswa sangat sentral dalam mengawal kebijakan penguasa. Suara mahasiswa disebut sebagai suara konstitusi. Mahasiswa bisa menjatuhkan kekuasaan sebelum masa jabatan berakhir. Contohnya, Presiden RI Soeharto.
“Kekuasaannya diruntuhkan mahasiswa. Mahasiswa adalah garda yang kuat dalam membela kepentingan rakyat, jadi jangan berkecil hati dengan status sebagai mahasiswa,” ujar Rudianto Lallo.
Politisi yang dikenal sebagai Anak Rakyat ini, menceritakan, di masa menjadi mahasiswa. Saat itu banyak berhadapan sekaligus berdiskusi langsung dengan petinggi bangsa ini. Mulai dari Menteri Hukum dan HAM Andi Mattallata, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla hingga Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.
“Semua tokoh bangsa itu kami sudah berdialog di Kantor Wapres, di Istana Presiden. Kami sharing gagasan dan itu saat saya sebagai mahasiswa. Oleh karena itu, saya ingatkan manfaatkan status mahasiswa itu dalam membuka jaringan, berdialog dengan pengambil kebijakan,” jelas RL, sapaan akrab Rudianto Lallo.
Ia juga mendorong mahasiswa agar tidak takut bermimpi setinggi-tingginya, sebab banyak petinggi bangsa ini, tidak terlahir dari keluarga pejabat, bangsawan ataupun orang berada.
“Siapa yang bersungguh-sungguh dan ikhlas ingin membantu orang banyak, maka Insya Allah dikabulkan, itu cita-cita saya dan Alhamdulillah di usia 33 tahun saya jadi anggota DPRD dan di usia 37 dilantik jadi Ketua DPRD Kota Makassar. Saya bukan anak bangsawan, saya bukan anak berada, orang tua saya hanya guru mengaji dan ditinggal bapak di saat duduk bangku SMA,” jelas Rudianto Lallo memotivasi mahasiswa.
Pada kesempatan ini, Rudianto Lallo juga memperkenalkan nama Karaeng Matoaya yang diabadikan namanya dalam Baruga Rumah Jabatan Ketua DPRD Kota Makassar. Karaeng Matoaya atau I Mallingkang Daeng Manyonri adalah Raja Tallo yang melantik Sultan Alauddin sebagai Raja Gowa.
“Dia juga yang menjadikan Islam sebagai agama kerajaan dan hingga saat ini berkat perjuangannya kita dapat menikmati nikmat tertinggi, yaitu nikmat Islam,” ujar RL mengakhiri sambutannya.
Ketua Jurusan Ilmu Hukum UIN Alauddin Makassar, Rahman Syamsuddin, turut mengapresiasi kepemimpinan Rudianto Lallo yang membuka ruang diskusi dengan mahasiswa.
Dia juga menyebutkan, di masa Rudianto Lallo sebagai mahasiswa banyak aktif di berbagai organisasi dan terakhir menjabat sebagai Ketua Ikatan Senat Mahasiswa Hukum Indonesia (ISMAHI).
“Kesempatan ini sangat berharga, saatnya ambil ilmunya Ketua DPRD Kota Makassar. Dia salah satu yang organisasinya paripurna sejak mahasiswa. Banyak pengalaman, perjalanan hidupnya yang layak dijadikan sebagai pembelajaran,” kata Rahman yang juga alumni Hukum Unhas ini. (*)
Komentar