MAKASSAR – Memasuki hari kedua pemutaran Film Cinta sama dengan Cindolo Na Tape, Jumat, (24/8/2018), antusias warga Kota Makassar untuk menyaksikan keseruan kelanjutan kisah persahabatan Timi dan Ian setelah memasuki jenjang SMA semakin besar. Kebanyakan para penonton adalah mereka yang sebelumnya sudah pernah menonton film versi pendeknya beberapa tahun silam.
Hal ini seperti yang diungkapkan oleh penonton bernama Elsa Adelia (20), di Studio 21 Mall Panakkukang Makassar. Dirinya mengungkapkan, ternyata kisah Timi dan Ian setelah SMA justru semakin menyenangkan untuk disaksikan.
“Makanya saya mengajak teman-teman untuk nonton film ini lagi, soalnya kami penasaran sebelumnya, bagaimana lagi kisahnya ini dua sahabat. Filmnya keren, banyak unsur lucunya dan yang pasti kita bangga bisa nonton film karya anak Makassar,” ucap Elsa.
Sementara itu, film yang juga disutradarai oleh produser Andi Burhamzah melakukan kegiatan nonton bareng dengan semua pemain serta crew di Studio 21 Mall Panakkukang. Dalam kegiatan nonton bareng ini hadir juga sineas Makassar, Rere, pria yang sudah sukses menelorkan film Silariang ini mengapresiasi Film Cinta Sama Dengan Cindolo Na Tape.
“Alur film yang dihadirkan cukup asyik untuk di nikmati oleh penonton, filmnya keren!” ungkapnya.
Film yang sudah release sejak tanggal 23 Agustus 2018 ini, selain tayang di seluruh bioskop di Kota Makassar, juga hadir di beberapa kota lainnya, seperti Jakarta, Bogor, Surabaya, Bekasi, Manado, Gorontalo, Ambon, Jayapura, Palu, Pontianak Banjarmasin Palangkaraya, Balikpapan, Samarinda, Bau Bau, Kendari, Mamuju, Sengkang dan Kota Palopo.
Film yang digarap oleh 786 production dan Timur Pictures ini, merupakan remake dari film pendek yang pernah booming di era tahun 2007. Kisah yang diceritakan dalam film Cinta sama dengan Cindolo Na Tape cukup eksentrik, bahkan akan menjadi pengobat rasa penasaran untuk mereka yang sudah menyaksikan film pendeknya, serta menjadi trend ikon baru film Makassar.
Produser dan juga sutradara Film Cinta Samadengan Cindolo Na Tape, Andi Burhamzah mengungkapan, remaja cenderung memiliki gaya hidup yang lebih modern. Nah film ini dikemas secara apik dengan gaya percintaan yang unik.
Jika film yang digarap pada 2007 lalu bercerita tentang kisah cinta Timi dan Ian yang masih duduk di bangku SMP, maka kali ini bercerita tentang kisah cinta mereka di masa SMA. Para pemain film sebagian besar masih sama.
“Seratus persen aktor dan aktrisnya adalah anak-anak Makassar, pokoknya yang belum nonton wajib segera ajak semua keluarga nonton di akhir pekan ini, jangan sampai ketinggalan!” tutup Anca. (*)