LINTASTERKINI.COM – Empat negara Indonesia, Malaysia, Philipina dan Brunei Darussalam menjalin kerjasama sektor pariwisata. Kerjasama regional antar wilayah ini diharapkan mampu menjaring wisatawan domestik dan manca negara masing masing negara.
“Pertemuan ini menjadi jembatan kerjasama sektor pariwisata diantara empat negara,” kata Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan, Ani Insani baru-baru ini.
Ani mengatakan tujuan utama BIMP EAGA adalah membangun sinergitas di antara para pelaku usaha sektor pariwisata dari empat negara. Masing-masing negara bisa berkolaborasi dalam eksploitasi potensi pariwisata yang dimilikinya.
Selain itu, Ani menyebutkan momentum ini juga dimanfaatkan untuk memotong berbagai kendala yang sebelumnya kerap dihadapi dalam kerjasama antar negara. Dia mencontohkan yaitu kendala konektivitas di antara empat negara yang akan diselesaikan bersama sama.
“Contohnya jalur penerbangan rute Balikpapan–Kinabalu yang dulu ada sekarang sudah tidak ada. Ke depannya harus diupayakan lagi keberadaanya,” ujarnya.
Masing masing negara juga berkewajiban membenahi sarana prasarana infrastruktur, sumber daya manusia hingga peningkatan promosi sektor pariwisata. Kementerian Pariwisata Indonesia sudah menetapkan 10 destinasi utama sektor wisata andalan yang akan mendapatkan perhatian.
“Fokus utama pariwisata Indonesia adalah promosi eko wisata berbasis keindahan alam tropik di Kalimantan, Sulawesi, Sumatera dan Papua. Kalau di Kalimantan adalah hutan alam Kayan Mentarang yang masih asri hingga wisata laut Pulau Derawan,” paparnya.
“Kita lupakan dahulu Bali mengingat pulau ini sudah mampu mandiri menyedot wisatawan per tahunnya,” imbuhnya.
Walikota Balikpapan, Rizal Effendy mengatakan, industri pariwisata menjadi masa depan pendapatan pasca sektor pertambangan mengalami penurunan. Kota Balikpapan menjadi area penunjang destinasi pariwisata Kalimantan Timur yang tersebar di Berau, Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Kutai Timur hingga Bulungan Kalimantan Utara.
“Sektor yang bisa menampung tenaga kerja pasca penurunan sektor pertambangan di Kaltim,” ungkapnya.
Dia melanjutkan, Balikpapan berkonsentrasi menjadi sentra kota jasa, bisnis dan perdagangan di Kaltim. Balikpapan menyiapkan sarana prasarana pendukung pariwisata berupa perhotelan, restoran serta jasa kuliner.
Kerjasama antara empat negara ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi di daerah perbatasan. Terdapat 15 provinsi Indonesia yang ikut kerjasama yakni Kalbar, Kaltim, Kalsel, Kalteng, Kaltara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.
(Sumber : Liputan6.com)