BULUKUMBA – Pesta pengantin di Dusun Bontoa Desa Batulohe, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba berujung pesta bersimbah darah. Pasalnya, seorang warga yang di bawah kendali akibat pengaruh miras (minuman keras-red), bernama Sainuddin (51), warga setempat mengamuk membabi-buta saat naik ke atas panggung hiburan.
Informasi yang dihimpun lintasterkini.com menyebutkan awalnya dipicu pelaku yang hendak naik di atas panggung bersenggolan dengan salah seorang warga. Karena mabuk, pelaku sempat ditegur saat di atas panggung tersebut sampai terjadi cekcok antara pelaku dan warga.
Pelaku tak menerima dirinya ditegur. Dia tersinggung dan mencabut sebilah badik yang kebetulan ia selipkan di pinggangnya.
Dengan sebilah badik yang dia pegang, pelaku mengamuk. Dia mengejar siapa saja yang berada di atas panggung, hingga musibah tersebut tak dapat dielakkan.
Terjangan membabi-buta yang dilakukan pelaku berakibat fatal. Empat orang seketika ambruk tertusuk tikaman badik, tiga diantaranya terkapar meregang nyawa.
Begitupun dengan pelaku, dia ditemukan sekitar 300 meter dari lokasi pesta berdarah dalam keadaan sudah tak bernyawa lagi. Pelaku yang juga warga di Dusun Bontoa Desa Batulohe itu mendapat luka tikaman mengenai punggung belakang.
Kapolres Bulukumba AKBP Kurniawan Affandi yang dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Aparat Mapolres Bulukumba setelah menerima informasi langsung ke tempat kejadian perkara untuk melakukan penyisiran agar tak terjadi aksi balas dendam.
“Kami merima informasi jika terjadi aksi penikaman yang dilakukan oleh seorang warga yang saat itu dalam kondisi mabuk. Dia saat itu sempat bersenggolan terhadap warga saat berada di atas panggung, Pelaku juga sempat adu mulut karena merasa tersinggung tidak menerima di tegur, pelaku kalap hingga membabi-buta menyerang warga yang berada di atas panggung dengan menggunakan badik lalu menikam mereka,” jelas Kurniawan.
Kata Kurniawan, lima orang warga mengalami luka tikaman, baik pelaku maupun empat warga lainnya. Ada empat warga yang mendapat luka tikaman yang dilakukan oleh pelaku, tiga dari empat korban tersebut meninggal dunia akibat luka tusukan yang kemungkinan para korban kehabisan darah.
Empat orang korban tersebut masing-masing Bahri (51), warga Dusun Bonto Mihu Desa Batulohe Kecamatan Bulukumba, dimana korban ini yang merupakan penyelenggara pesta, mendapat luka tikaman pada dada sebelah kiri. Korban yang lain bernama Mappiase alias Asso (40), kedua-duanya meninggal dunia akibat tikaman yang dilakukan pelaku.
Sementara korban lainnya yang mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Bulukumba Sultan Daeng Raja masing-masing Mulhakim alias Mul (40) dan Sattu (42). Keduanya merupakan warga Dusun Tampalisu, dan saat ini masih menjalani perawatan intensif.
“Jadi ada tiga orang informasinya meninggal dunia, yakni dua orang warga dan termasuk juga pelakunya yang meninggal. Saat ini situasi masih dalam pengamanan pihak Polsek Bulukumpa yang di Back up Polres Bulukumba.
Tersiar kabar jika pihak keluarga pelaku hendak melakukan aksi balas dendam. Pasalnya, keluarga pelaku tak terima lantaran pelaku meninggal dunia.
“Namun pihak kepolisian mengambil langkah dan memberi pemahaman terhadap para keluarga pelaku maupun korban, hingga situasi masih kondusif,” kata Kurniawan, Minggu, (25/9/2016).
Dikatakan mantan Kapolres Bantaeng ini bahwa situasi saat ini masih dalam pengamanan pihak Kepolisian Polsek Bulukumpa dan Polres Bulukumba. Pihak kepolisian sudah mengumpulkan keterangan saksi dan juga melakukan kordinasi kepada tim medis yang menangani para korban.
“Para korban belum bisa dimintai keterangan karena masih kritis. Dan rencananya, para korban akan dirujuk ke rumah sakit di Makassar,” pungkasnya. (*)