MAKASSAR – Dewan Pengurus Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD-LDII) Makassar menyelenggarakan pertemuan para penghafal Alquran atau halaqoh tahfizul quran di Masjid Raodhatul Jannah, Jalan Berua Raya, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu, (25/12.2016).
Dalam kegiatan yang bertajuk “Menyiapkan Generasi Unggul dengan Tahfizul Quran” ini, hadir Walikota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, Ketua PKK Makassar, Indira Jusuf Ismail, Ketua LDII Sulawesi Selatan, Hidayat Nahwi Rasul, Sekretaris Asdar Mattiro, Ketua LDII Makassar Renreng Tjolli, dan Camat Biringkanaya Andi Syahrum Makkuradde.
Walikota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mengungkapkan, kegiatan halaqoh tahfizul quran yang LDII yang diselenggarakan, sejalan dengan program Pemerintah Kota Makassar. Dimana LDII menyiapkan generasi dua kali tambah baik.
[NEXT]
“Ini adalah suatu gerakan yang sesuai dengan program pemerintah kota agar Makassar dua kali tambah baik. LDII mempersiapkan generasi kita dua kali tambah baik,” ujarnya.
Menurutnya, para orang tua dan guru perlu mendidik generasi muda dengan bekal yang mumpuni. Pertama, anak-anak, supaya mempunyai bekal Alquran dan Hadis. Kedua, bekal pengetahuan agar mereka survive.
Pengajar halaqoh Ustaz Abdullah Mas’ud menyatakan, eksistensi suatu bangsa atau suatu umat bergantung pada pendidikan generasi penerusnya.
“Anak-anak kita adalah calon pemimpin di masa depan. Jika mereka dipersiapkan dengan baik, maka akan menjadi pemimpin yang baik. Jika generasi penerus bisa dididik dengan baik, maka eksistensi suatu bangsa atau umat bisa terjaga,” papar alumni Ma’had Haram Mekah ini.
[NEXT]
Ia melanjutkan, generasi unggul adalah generasi yang memiliki kompetensi berilmu, berakhlakul karimah, dan berjiwa mandiri. Mendorong anak menghafalkan Alquran, kata Abdullah, bertujuan mendidik anak menjadi generasi yang memiliki tri sukses.
“Anak-anak yang hafal Quran ternyata memiliki kecerdasan dan kepribadian yang lebih disiplin,” kata anggota Majelis Taujih Wal Irsyad DPP LDII ini.
Penghafal Quran, kata Abdullah, lebih pandai mengatur waktu dan terbiasa konsentrasi. Penghafal Alquran akan mendapat barokahnya Alquran. Hal tersebut tercermin pada kecerdasannya, tandasnya.
Ia berpandangan, sumber ajaran akhlakul karimah adalah Alquran. Akhlak Nabi Muhammad SAW, kata Abdullah, sama persis seperti yang disebutkan dalam Alquran.
“Jika orang tua ingin akhlak anaknya baik, maka dekatkan anak dengan Alquran,” katanya.
Adapun menghafal Quran juga membentuk karakter anak berjiwa mandiri. Kemandirian bukan hanya mapan secara ekonomi, tetapi lebih pada kemandirian mental. Sesulit apapun hidupnya, ia tidak pernah berangan-angan mengharapkan bantuan dari orang lain.
Sementara itu, Ketua LDII Makassar Renreng Tjolli mengatakan, dalam membina generasi penerus LDII memiliki tiga target keberhasilan. Target LDII agar generasi penerus memiliki ilmu agama, berakhlakul karimah, dan mandiri.
“Ini yang kami bekali, sehingga mereka menjadi generasi yang unggul,” jelasnya.
Ia mengatakan, LDII akan membuat kelompok penghafal Alquran di setiap Pimpinan Cabang (PC) dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) se-Kota Makassar. Harapan kedepan, akan terbentuk halaqah di setiap PC dan PAC LDII se-Kota Makassar. Saat ini PC LDII berjumlah 13 dan PAC sebanyak 23. (*)