PINRANG – Banyaknya pelaku kriminalitas di Kabupaten Pinrang yang didominasi anak remaja di bawah umur sudah saatnya menjadi atensi bagi seluruh pihak berkompeten.
Itu disampaikan Kapolres Pinrang AKBP Adri Irniadi yang dikonfirmasi lintasterkini.com beberapa waktu lalu saat memimpin ekspose pengungkapan kasus Pencurian Elektronik (Curnik) di Mapolres Pinrang.
“Semua pihak harus memiliki kepedulian terhadap permasalahan ini, karena biar bagaimanapun, mereka adalah calon generasi penerus bangsa,” pesan Adri.
Adri menyatakan, khusus anak di bawah umur yang melakukan tindak pidana namun masih berstatus pelajar, pihaknya akan memberikan penyampaian ke pihak sekolahnya.
“Pihak sekolah melalui para guru harus mampu berperan aktif. Lakukan evaluasi dan monitoring intens terhadap anak didiknya,” ujarnya.
Selain pihak sekolah lanjut Adri, peran orang tua menjadi titik sentral permasalahan ini.
“Tolong, para orang tua meningkatkan pengawasan terhadap anak anaknya supaya tidak bergaul salah arah. Karena, pengaruh teman pergaulan juga sangat kerap membawa sang anak ke arah negatif. Karena, peran kepolisian dititikberatkan dalam hal penindakan,” ungkap mantan Kapolres Mamuju Utara itu.
Seperti yang telah diberitakan lintasterkini.com, khusus di pengungkapan kasus Curnik tersebut, 10 pelaku yang diringkus jajaran Reskrim Polres Pinrang. Kesemuanya masih tergolong anak di bawah umur, dimana tiga pelaku masih berstatus pelajar.
Parahnya, pimpinan komplotan pelaku Curnik tersebut adalah seorang anak yang masih berusia 13 tahun. (*)