Lintas Terkini

Polsek Tallo Ciptakan Ruang Konsultasi Solusi (Bagian II)

Kapolsek Tallo Kompol Woro Susilo memperlihatkan kartu kontrok bagi warga yang berkonsultasi masalah hukum.

MAKASSAR – Bukan hanya Ruang Konsultasi Solusi (RKS) yang menampung keluhan masyarakat terkit hukum. Polsek Tallo juga menyediakan Mobile Konsultasi Solusi (MBL) yang terus menerus berpatroli guna “menjemput bola” keluhan hukum warga Kecamatan Tallo.

“Kita sadari, mungkin masih ada masyarakat yang enggan datang ke kantor polisi guna melaporkan atau menyelesaikan masalahnya. Sehingga, kami pun membentuk ada patroli keliling atau MBL yang turun langsung mendatangi warga mungkin ingin berkonsultasi,” kata Kapolsek Tallo Kompol Woro Susilo, Selasa (25/2/2014).

Lulusan perwira kepolisian tahun 2002 itu mengaku, berbagai persoalan disampaikan warga melalui RKS. Mulai dari pencurian, perkelahian hingga masalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

“Tidak sedikit masyarakat yang berkonsultasi mengenai KDRT di ruang itu. Mereka, rata-rata ingin mencari solusi terkait masalah KDRT tanpa harus melalui Laporan Polisi (LP),” ungkap Woro.

Soalnya, sambungnya, masalah KDRT biasa mampu diselesaikan dengan cara yang baik. Kebanyakan, masing-msing pasangan suami istri yang ingin melapor karena tersulut emosi.

“Namun, buntut-buntutnya mereka akan mencabut laporannya kembali,” tandasnya lagi.

Sehingga melalui RKS itu, persoalan-persoalan KDRT yang tidak perlu melalui proses hukum rumit dapat diselesaikan dengan solusi terbaik.

Pada RKS, Polsek Tallo juga menyiapkan kartu kontrol bagi para warga yang datang. Kartu kontrol itu akan menjadi catatan atau rekam jejak laporan para warga.

“Artinya, setiap ada warga yang datang melapor atau ke ruang RKS akan didata dan dicatat. Setiap kali mereka datang, akan ada rekap data mereka,” tandasnya.

Selain itu, ada kartu yang akan diisi untuk mengukur kepuasan warga dalam konsultasi. “Kartu merah untuk warga yang tidak puas dengan pelayanan, dan kartu kuning untuk yang puas dengan pelayanan di RKS.

“Selama dibentuknya RKS dalam kurun waktu enam bulan, baru ada satu warga yang mengisi kartu merah. Artinya, tetap ada yang mungkin merasa tidak puas, namun ratusan lainnya cukup puas dengan pelayanan. Kami merasa itu wajar saja ada keluhan tapi kami akan berusaha terus lebih baik,” kata Woro.

Lalu, siapa saja yang menjadi konsultan di RKS itu? Nantikan di bagian ketiga. (er-ish)

Exit mobile version