MAKASSAR – Keputusan Panitia Pengawas Pemilu (Paswalu) Kota Makassar memenangkan pasangan Danny Pomanto-Indira Mulyasari Paramastuti (DIAmi) atas gugatan pasangan Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu) sama sekali tidak mempengaruhi semangat kader PDIP dalam memenangkan duet yang dikenal merakyat, santun dan religius itu.
Kandasnya proses gugatan jagoannya di Panwaslu Kota Makassar, justru semakin menambah daya gedor partai berlambang Banteng Moncong Putih untuk mematangkan strategi mengatarkan Appi-Cicu menjadi pemenang di Pilkada Makassar tahun ini.
“Pertarungan baru kita mulai dan semua persiapan sudah matang,” kata Juru bicara Appi-Cicu dari PDIP Kota Makassar, Arsony, Senin (26/2/2018).
Arsony menjelaskan, proses yang terjadi di Panwaslu baru tahap awal yang memang sudah menjadi tugas tim hukum. Menurutnya, seluruh medan pertarungan sudah disiapkan, dari aspek hukum, masih ada dua tahapan yang bisa dilakukan, ada proses gugatan di PTUN hingga MA.
Untuk itu, dalam menghadapi pertarungan sebenarnya yakni 27 Juni mendatang di tahap pencoblosan, menurut Arsony, partainya sudah menyiapkan segalanya. Terkhusus, dalam hal kerja-kerja pemenangan di lapangan.
“Pastinya akan ada kejutan dari PDIP. Kita lagi siapkan ‘perang darat’,” pungkasnya.
Hanya saja Arsony enggan membeberkan seperti apa strategi perang darat yang dimaksudkan untuk menumbangkan pasangan DIAmi. Diakatakannya, turunya elektabilitas incumbent menjadi pintu masuk untuk memenangkan App-Cicu.
Pasca Danny Pomanto tak menjabat Walikota Makassar, struktur pemenangannya semakin rapuh. Bahkan sebagian besar relawan dan loyalisnya sudah berpindah ke nomor urut 1,” katanya.
Olehnya, untuk mewujudkan kemenangan Appi-Cicu di Makassar, soliditas partai pengurus, relawan dan pendukung yang tersebar di 15 kecamatan sangat diperlukan.
“Intinya di sisa waktu empat bulan lebih, kerja-kerja pemenangan harus ditingkatkan lagi demi meraih kemenangan yang lebih bermartabat,” tutup Arsony. (*)
Komentar