Logo Lintasterkini

Kronologi Penyerbuan TVRI Gorontalo

Muh Syukri
Muh Syukri

Selasa, 26 Maret 2013 06:38

Walikota Adhan Dambea berbicara di depan massa
Walikota Adhan Dambea berbicara di depan massa

Walikota Adhan Dambea berbicara di depan massa

GORONTALO – Gedung TVRI Stasiun Gorontalo dikepung massa pada Senin (25/3/2013) malam. Massa diduga adalah pendukung calon wali kota petahana Adhan Dambea.

Menurut salah seorang kru yang meminta namanya dirahasiakan, massa masuk ke dalam studio siaran sekitar pukul 20.00 Wita. Mereka yang mengendarai mobil, sepeda motor, dan bentor itu tumpah ruah di ruas Jalan HB Jassin, Kota Gorontalo, tepat di depan gedung TVRI. Aksi massa ini menimbulkan kemacetan total.

TVRI, yang kala itu tengah bersiaran, langsung menghentikan tayangannya. Dia juga mengaku beberapa orang kru TVRI, termasuk dirinya, terkena pukulan dan dorongan.

“Massa juga sempat berusaha merusak beberapa alat siaran. Untungnya berhasil kami cegah,” kata kru tersebut.

Saat itu, massa menuntut permohonan maaf Kepala TVRI Gorontalo Irmansyah sehubungan siaran warta malam TVRI yang mengumumkan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Salah satu poin putusan tersebut menyatakan bahwa pencalonan calon wali kota dari jalur independen, Adhan Dambea, cacat hukum. Adhan dinilai tidak mampu menyertakan ijazah yang sah.

Tak berapa lama, Adhan datang ke kantor TVRI. Dia terlihat masih mengenakan pakaian dinas warna hijau.

Kemudian, Adhan tampak berbicara dengan para pejabat TVRI Gorontalo. Kepala TVRI kemudian membuat siaran langsung disaksikan oleh massa yang berkerumun di dalam dan luar ruangan TVRI.

“Kami meminta maaf karena berita yang kami tayangkan tidak memuat cek and recheck,” kata Irmansyah dalam siaran langsung tersebut.

Menurut Irmansyah, berita tersebut bersumber dari informasi yang disebarkan ketua Panitia Pengawas Pemilukada (Panwaslu) Kota Gorontalo, Rauf Ali. Irmansyah meminta maaf karena dia membiarkan berita tersebut tayang tanpa konfirmasi terlebih dulu.

Sementara itu, Adhan di depan massa berpesan untuk masing-masing pihak yang keberatan dengan pemberitaan TVRI untuk menenangkan diri.

“Sekarang masa tenang. Kampanye (calon wali kota) sudah berakhir. Jangan kita melakukan pelanggaran-pelanggaran. Biarlah kalau ada yang dianggap melanggar hukum kita serahkan kepada kepolisian,” Kata Adhan.(kpc)

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...