Lintas Terkini

Polisi Kejar 6 Pelaku Pemanah Remaja Cambayya yang Tewas Terkena Busur

Tawuran di Jalan Barukang, beberapa waktu lalu

MAKASSAR – Aparat Polresta Pelabuhan Makassar mengejar terduga pelaku yang menewaskan remaja di wilayah Cambayya atas nama Rani (19).

Rani meregang nyawa pada Rabu (24/03/2021). Disebabkan satu anak panah “busur” tertancap tepat di ulu hatinya.

Menurut Kapolresta Pelabuhan, AKBP Muhammad Kadarislam Kasim, ada enam terduga pelaku pada insiden tersebut.

“Sementara diduga ada enam orang (pelaku). Karena saat kejadian, ada tiga motor yang memanah korban,” ungkap perwira polisi berpangkat dua bunga melati ini, Jumat (26/03/2021).

“Sementara lagi pencarian. Karena mereka (pelaku) masih bersembunyi. Semoga cepat kita amankan,” lanjutnya kepada LINTASTERKINI.

Korban terkena panah di ulu hatinya

Atas insiden tersebut, membuat tawuran kembali terjadi. Sebab pelaku diduga merupakan remaja asal wilayah Barukang.

Rekan korban yang tidak menerima Rani tewas, lalu menyerang pemukiman warga di Jalan Barukang. Bentrokan pun berlangsung sejak sore hingga malam hari saat itu.

Beruntung tidak ada korban jiwa pada aksi balas dendam itu. Memang diketahui, remaja dari kedua kubuh ini sebelumnya kerap terlibat perang kelompok dengan menggunakan batu dan juga senjata tajam.

Saat ini, lanjut AKBP Kadarislam, kondisi di wilayah Barukang pascapenyerangan mulai berangsur kondusif.

“Iya, sementara masih aman pascadikuburkannya korban. Kita masih terus melakukan peredaman kepada warga Cambayya untuk tidak terprovokasi. Dan meminta untuk menyerahkan kasus ini kepada kepolisian,” ujarnya.

Apalagi kata mantan Kapolres Bone ini, warga Cambayya dan Barukang telah sepakat untuk berdamai.

Dia menegaskan jika kasus ini sifatnya personal. “Untuk kasus ini adalah orang per orang. Tidak membawa nama wilayah. Nah itulah kita beri pemahaman kepada masyarakat jangan sampai terprovokasi. Untuk tidak membuat ribut kembali dengan membawa nama kampung,” pungkas AKBP Kadarislam.

Meski begitu, polisi masih disiagakan di dua lokasi untuk mencegah terjadinya bentrokan susulan. (*)

Exit mobile version