Lintas Terkini

Polisi Kontongi Identitas Pelaku Penembak Warga Bontoduri‎

ilustrasi

MAKASSAR – Pasca meninggalnya ‎Rizal (16), warga Jalan Bontoduri 10 yang tewas ditembak sekelompok orang tak dikenal menggunakan senapan anging,‎ aparat kepolisian masih terus melakukan penyelidikan. Sejumlah saksi sudah dimintai keterangannya.

Hasil penyelidikan sementara, pelaku penyerangan dan penembakan sudah diketahui identitasnya.

Kapolsek Tamalate Kompol Azis Yunus yang dikonfirmasi mengaku, para pelaku penyerangan terhadap warga Bontoduri telah diketahui identitasnya. Namun, kata dia, pihaknya masih belum berhasil menangkap pelaku. Diduga pelaku sudah kabur ke Kabupaten Takalar.

‎”Kami sudah kantongi identitas para pelaku dan anggota sementara melakukan pengejaran,” ungkapnya, Selasa (26/4/2016).‎

‎Sementara itu, Kasi Hubungan Masyarakat Polrestabes Makassar, Kompol H Burhanuddin yang dikonfirmasi mengatakan, dari hasil pelacakan yang dilakukan polisi, identitas pelaku penyerangan dari Tanah Merah berhasil diidentifikasi. Mereka adalah Em, Fin, San dan Mal.

Meski demikian pihaknya pula‎ mengaku belum bisa memastikan apa motif penyerangan dan penembakan yang menggunakan senjata rakitan tersebut.‎‎‎

Sebelumnya, kejadian bermula saat ‎seorang warga dari Tanah Merah bernama Firhan, langsung naik ke atas rumah panggung milik Dg Ngani. Dia mencari si empunya rumah namun tidak ada. Rumah Dg Ngani akhirnya menjadi sasaran pengrusakan. Usai beraksi, mereka kembali ke Tanah Merah.

‎Selang beberapa jam kemudian ketika warga Tanah Merah dalam perjalanan pulang, tepat di Jalan Muh Tahir datang sekelompok massa dari Jalan Bontoduri 10. Mereka melakukan aksi serangan balasan.

Saling serang antara kedua kelompok ini tak terhindarkan. Anak panah yang meluncur dari busur berseliweran. Begitu pula dengan batu. Termasuk peluru yang ditembakkan dari senjata rakitan.

Akibat peristiwa ini, seorang warga Jalan Bontoduri 10 bernama Rizal (16) terkena anak panah pada bagian lehernya, serta tertembus peluru senjata rakitan pada bagian dada sebelah kiri.

Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk mendapat perawatan medis. Namun nyawanya tak tertolong.(*)

Exit mobile version