MAKASSAR — Ketua Komisi C DPRD Makassar, Abdi Asmara berharap pembenahan infrastruktur kota tetap berjalan. Meski ada kebijakan refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19.
Salah satu yang terkena refocusing adalah anggaran dana kelurahan. Sebabyak Rp77,7 miliar dialihkan untuk mensukseskan penangangan Covid-19 melalui program Makassar Recover.
Abdi menilai penggunaan anggaran dana kelurahan untuk pembenahan infrastruktur hanya bersifat penunjang. Sebab, anggaran yang dialokasikan untuk program dana kelurahan hanya sekitar Rp400 juta per kelurahan.
“Jadi infrastruktur itu harus tetap jalan, bukan kita berharap di dana kelurahan. Dana kelurahan itu cuma penunjang karena anggarannya cuma Rp400 jutaan,” tutur Abdi, Senin (26/4/2021).
Abdi mengatakan proyek infrastruktur terpusat di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar. Termasuk pembenahan infrastruktur di tingkat kelurahan.
Makanya, Abdu berharap program fisik yang menjadi skala prioritas bisa tetap berjalan di tengah pandemi Covid-19. Terlebih dari hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan ada dua infrastruktur yang mendesak untuk segera dituntaskan.
Legislator Demokrat itu mencontohkan, pembenahan saluran drainase di wilayah yang selalu terendam banjir. Khususnya di empat kelurahan di Kecamatan Biringkanayya.
Begitu pula dengan saluran drainase di Kecamatan Manggala dan Panakkukang. Persoalan lain, lanjut dia, masih banyak jalan lingkungan yang perlu dibangun. Baik dipaving, betonisasi, atau aspal.
“Jadi ada skala-skala prioritas yang harus didahulukan. Jadi kami sampaikan ke Bappeda yang mana prioritas untuk dilaksanakan, begitu juga dengan hasil reses kita karena tidak mungkin semua bisa kita lakukan,” imbuhnya.(*)