JENEPONTO – Anggota kepolisian kembali menjadi korban pengeroyokan. Ironinya, pelaku pengeroyokan lagi-lagi diduga dilakukan oleh oknum anggota TNI.
Informasi yang dihimpun lintasterkini.com, insiden memalukan ini terjadi pada Minggu (24/7/2016) lalu, sekira pukul 00.30 Wita di jalan trans Jeneponto. Tepatnya di Kampung Birang Loe, Kelurahan Tonrokassi Barat, Kecamatan Tamalatea.
Korban pengeroyokan adalah Bripka Haris. Kala itu, korban tengah mengatur arus kendaraan setelah terjadi kecelakaan antara pengendara motor dan mobil.
“Saya sementara mengatur kendaraan karena macet akibat terjadi kecelakaan antara motor dan mobil. Selang beberapa lama kemudian, sekitar pukul 00.20 Wita, melintaslah empat unit mobil jenis Avanza sambil berkonvoi yang di duga di kendarai oleh oknum anggota TNI”
“Saya pun dengan niat baik memberikan rambu-rambu kendaraan untuk memperlambat kecepatan kendaraan. Namun salah satu mobil Avansa berwarna Silver berhenti sontak melontarkan nada tak sedap dengan nada kasar,” kata Bripka Haris.
Tidak hanya itu, 5 orang rekan pelaku turut mendatangi Bripka Haris dengan gelagat kasar. Mereka pun memperkenalkan diri sebagai anggita TNI.
“Saya juga mengaku kalau saya juga anggota polisi,” sambug Bripka Haris.
Saat itulah, terjadi adu mulut antra pelaku dan korban. Lalu disusul dengan aksi pengeroyokan dan melakukan penganiyaan terhadap korban.
“Saya hanya bilang jika saya anggota Polisi, oknum diduga TNI itu lansung saja memukuliku dengan menggunakan dobel stick,” sambungnya.
Bukan hanya Bripka Haris yang menjadi sasaran. Dua warga bernama Nompo dan Riyan juga menjadi sasaran amukan para pelaku.
Akibat kejadian tersebut, Bripka Haris mengalami luka di bagian kepala dengan 8 jahitan, luka memar di bagian dada, dan luka memar di bagian hidung. Sementara dua warga lainnya mengalami luka memar. Hingga saat ini, kasus tersebut masih dalam penyelidikan Sub Denpom VII/3-1 Bantaeng. (*)