MAKASSAR – Umat Islam di Indonesia yang mayoritas didorong untuk berkualitas. Dengan demikian, patron Islam menjadi rahmat bagi seluruh alam(rahmatan lil alamin) dapat diwujudkan.
Demikian mengemuka dalam “Silaturahim Kebangsaan” antara Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan dengan Pengurus Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sulawesi Selatan. Silaturahim MUI-LDII itu dilakukan di Kantor MUI Sulawesi Selatan di Masjid Raya, Makassar, Jumat(25/8/2017).
Pertemuan digelar dalam rangka memperkuat ukhuwah Islamiyah antara LDII sebagai Ormas dengan MUI sebagai payung umat Islam. Hadir antara lain, Ketua MUI Sulawesi Selatan AGH Sanusi Baco, Sekretaris umum Muhammad Ghalib, Wakil Ketua Abd Rahim Yunus dan Muhammad Arfah Shiddiq. Hadir pula Ketua Komisi Ukhuwah, M Natsir Siola, Sekretaris Renreng Tjolli dan Hasid Hasan Palogai.
Adapun pengurus LDII yang hadir antara lain Ketua LDII Sulawesi Selatan Hidayat Nahwi Rasul, Ketua DPP LDII Iskandar Siregar, sekretaris LDII Sulawesi Selatan Asdar Mattiro, Wakil Ketua Ishak Andi Ballado, Sanusi Fattah, Sukardi Weda, dan Mukhtar Mannan. Hadir pula Wakil Sekretaris Ismail Arifin, Nashruddin, dan Mujahidin.
LDII, kata Hidayat, ialah lembaga yang berlandaskan dakwah Islam dan Indonesia sebagai tempat berdakwah. Oleh karena itu, LDII tidak bisa dipisahkan dengan nasionalisme, kebangsaan, ukhuwah, dan NKRI. Bahkan, dalam beberapa kesempatan, Ketua Umum DPP LDII mengatakan, NKRI adalah final.
“Jalinan silaturahim hendaknya selalu dijaga. Sebab, jika tidak berkomunikasi dan tatap muka, maka mispersepsi antar kelompok bisa saja terjadi. Bahkan, bisa berubah menjadi kebencian yang dapat merusak silaturahim kita sebagai warga Indonesia,” kata Hidayat.
[NEXT]
Indonesia sepatutnya bersyukur mendapat anugerah dari Allah SWT berupa alam yang kaya dan keanekaragaman. Indonesia adalah negeri yang majemuk, baik dari segi geografis, ekologis, maupun historis.
Sebagai tanda syukur sebagai warga Indonesia, kata Hidayat, manfaatkan suasana ini untuk berdakwah dengan baik. “Wujudkan islam sebagai rahmatan lil alamin. Syukuri nikmat Allah dengan meningkatkan keimanan dan kesejahteraan kita bersama,” ungkapnya.
Menurutnya, Indonesia adalah negara yang penduduknya mayoritas Islam. Sebab itu, wujudkan umat Islam yang mayoritas dan berkualitas. Ia menambahkan, LDII melakukan dakwah yang mendorong pembangunan manusia yang profesional religius.
“Profesional dibidangnya dan religius dalam keberagamaan,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua MUI Sulawesi Selatan, AGH Sanusi Baco memaparkan, kehadiran LDII sebagai tamu MUI membawa rezeki. Pertama, suatu kebahagiaan tersendiri bagi pengurus MUI yang telah kedatangan tamu. Kata Rasulullah, tamu datang membawa rezekinya sendiri dan meninggalkan ampunan dari Allah SWT.
Menurut Kiai Sanusi, makna silaturahim adalah menyambung persaudaraan. Agama adalah komunikasi yang santun. Kiyai ini mengandaikan antara LDII dan MUI adalah satu tali. Jika talinya renggang, maka perlu diperkuat. Kalau ada tali yang putus, hendaknya disambung. Itulah makna silaturahim.
“Atas nama pengurus MUI Sulawesi Selatan, kata KH Sanusi Baco, pihaknya mengucapkan ahlan wa sahlan. “Ahlan dimaknai datang sebagai keluarga. Dalam arti, LDII menjadi keluarga MUI,” ujar AGH Sanusi Baco. (*)