SUNGGUMINASA – Puluhan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa membatasi operasional truk utamanya melintasi kampus UIN Samata. Permintaan itu diungkapkan saat melaksanakan aksi unjukrasa di Kantor DPRD Kabupaten Gowa, Kamis (26/11/2015).
Aksi puluhan mahasiswa menyikapi peristiwa meninggalkan dua rekan mereka selama dua hari berturut-turut akibat digilas truk di wilayah Gowa. Keduanya bahkan tewas lantaran mengelami kecelakaan akibat truk bermuatan bahan tambang.
Unjukrasa yang dilakukan di depan Kantor DPRD Kabupaten Gowa diterima langsung oleh Lurah Romang Polong. Demo itu menutup akses di Jalan Masjid Raya Kecamatan Somba Opu hingga mengakibatkan macet dari Poros Sungguminasa ke arah jembatan kembar.
Dalam aksinya Mahasiswa menuntut kepada pihak Dewan untuk membatasi waktu aktifitas kendaraan berat melintas di jalan tersebut. Mereka juga meminta Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) agar meninjau kelayakan Jalan Yasin Limpo sebagai jalur Pendidikan.
Seusai melaksanakan demo di depan Kantor DPRD Kabupaten Gowa, para demonstran kembali melakukan aksi di Mapolres Gowa dan diterima langsung oleh Kabag Ops dan Kasat Binmas. Demonstran meminta agar sopir pengemudi truk yang menewaskan salah satu mahasiswi ditindak tegas.
Usai berunjukrasa demonstran membubarkan diri dan melaksanakan kembali demo di depan Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Gowa. (*)