MAKASSAR – Presiden RI Joko Widodo menghadiri acara Sosialisasi Amnesti Pajak (Tax Amnesty) di Ballroom Hotel Grand Clarion Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (25/11/2016) malam. Presiden didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani, Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi, Ketua Komisioner OJK Mulyawan Hadat, dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
Dalam arahannya, Presiden Jokowi mengajak seluruh wajib pajak yang hadir untuk mengikuti program tax amnesty. “Tax amnesty itu tujuannya untuk kesejahteraan rakyat. Tax amnesty itu untuk membangun infrastruktur seperti pelabuhan, bandara, pembangkit listrik, jalan, dan lain-lain,” kata Jokowi.
Jokowi menjelaskan, bahwa saat tekanan ekonomi menjadi tantangan yang sangat berat, yang membuat negara-negara salin berebut investasi.
“Kita berebut dengan negara lain. Bahkan kita lupa bahwa kita masih menyimpan uang di bawah bantal kita, di bawah kasur kita, dan yang disimpan di luar negeri itu masih sangat banyak,” ungkapnya.
Baca Juga :
Jokowi melanjutkan, program tax amnesti yang telah dilakukan pemerintah pada tahap awal ini telah memberi pemSukan yang cukup besar bagi Indonesi.
“Pada tahap pertama program Tax Amnesty, pemasukan kita mampu mencapai Rp 98,8 triliun. Ini bukan angka yang kecil dibandingkan negara lain. Sementara itu deklarasi mencapai Rp3.500 triliun dan repatriasi Rp137 triliun, itu uang yang sangat besar,” kata Mantan Wali Kota Solo ini.
Meski demikian, Jokowi menganggap angka itu masih kurang, sehingga ia mendirong para wajib pajak untuk mebgikuti program tax amnesty ini. (*)
Komentar