MAKASSAR – Nasib nahas meninpa Imran (19) mahasiswa Universitas Akademik Teknik Industri Makassar (ATIM), menjadi korban pembegalan, Senin (26/11/2018) dini hari. Salah satu tangannya putus akibat ditebas pelaku yang berboncengan motor.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di Tempat Kejadian Perkara (TKP), korban hendak berkunjung ke kediaman rekannya yakni, Haerul (21). Namun di saat di depan rumah rekannya korban dibegal.
Karena ingin mempertahankan barang miliknya, pelaku yang berjumlah dua orang langsung mengayunkan parang. Pelaku berhasil membawa ponsel miliknya dan tangan korban juga putus akibat terkena sabetan parang.
“Didepan pagar pak, dia teriak-teriak minta tolong panggil saya, pas saya buka pagar tangannya sudah berlumuran darah, saya pun langsung antar Imran ke rumah sakit Awal Bros” ujar Haerul di Lokasi penemuan Telapak Tangan korban.
Setibanya di rumah sakit, Haerul pun harus kembali menuju ke Jalan Datuk Ribandang II untuk mencari telapak tangan rekan yang terputus saat perjalanan menuju ke rumah sakit.
“Kembalika lagi pak kerumahku, saya cari di depan rumah telapak tangannya. Tapi, ternyata saya dapat di depan Warkop 45 di Jalan Datuk Ribandang karena sudah dikerumuni oleh warga setempat gara-gara ditemukan ditengah jalan dengan tukang bentor,” terang Haerul.
Kapolsek Tallo, Kompol Amrin yang dikonfirmasi perihal kejadian tersebut membenarkan bahwa lantaran ditemukannya telapak tangan di tengah jalan oleh tukang bentor. Masyarakat setempat pun menghubungi pihak Polsek Tallo.
“Awalnya ada laporan kami terima bahwa ada penemuan telapak. Kemudian datang seorang yang bernama Haerul mengatakan jika tangan tersebut milik rekannya yang sedang dirawat di Rumah Sakit Awal Bros,” kata Kompol Amrin.
Mantan Kapolsek Tamalate ini juga menambahkan bahwa untuk sementara ini pihaknya masih melakukan penyelidikan perihal kejadian tersebut.
“Untuk saat ini kami masih dalami guna memastikan apakah ini penganiyaan murni atau pencurian yang disertai kekerasan (Curas),” Jelas Kompol Amrin. (*)