Lintas Terkini

Saat Panglima Agus SB Peduli Muhajir, Bayi tanpa Anus Asal Mamuju

Panglima VII Wirabuana, Mayjen TNI Agus SB didampingi Ketua Persit Kartika Chandra Kirana, Ny. Bella Saphira Agus.

MAKASSAR – Di balik sosoknya yang tegas, Panglima VII Wirabuana, Mayjen TNI Agus Surya Bakti ternyata memiliki nurani kemanusiaan yang sangat tinggi. Itu terlihat saat Panglima Agus ini terketuk hatinya, langsung mengisntruksikan kepada jajarannya untuk segera menolong bayi Muhajir, seorang bayi yang terlahir tanpa lubang anus asal Mamuju.

Muhajir, bayi berusia lima bulan yang lahir tanpa memiliki lubang anus dari desa Mappu, Kecamatan Bonehau, Kabupaten Mamuju, sekira 520 Km Utara Kota Makassar, akhirnya ditangani Pangdam Wirabuana, Mayjen TNI Agus SB. Bersama kedua orang tuanya, bayi Muhajir sudah berada di ruang perawatan anak Dahlia Rumah Sakit Pelamonia, Makassar, (25/12/16).

Awalnya, ketika Pangdam membaca berita salah satu media terkemuka di Makassar, Sabtu, (24/12/16), dimana seorang bayi tanpa anus butuh donatur untuk biaya operasi. Sebagai prajurit yang humanis, Mayjen Agus terketuk hatinya guna segera membantu penderitaan yang dialami oleh putra kedua dari pasangan Bugri (48) dan Fitriani (32).

Pada saat itu juga, Pangdam memerintahkan Kepala Kesehatan Kodam Wirabuana, Kolonel CKM Dr.Hadi agar mendatangkan bayi tersebut ke Rumkit Pelamonia Makassar. Rumah orang tua bayi Muhahir yang berada dipelosok desa dengan kondisi jalan jelek dan tanpa ada signal telepon seluler, kurang lebih 50 Km dari kota Mamuju, tidak menyurutkan motivasi anggota Pos Kesehatan serta Babinsa Kodim 1418/Mamuju untuk mencari dan segera mengevakuasi bayi tersebut.

Kurang dari sehari, melalui jalan darat dan udara, bayi Muhajir beserta kedua orang tuanya pada pukul 09.00, Minggu, (25/12/2016) sudah berada di RS Pelamonia Makassar untuk segera medapatkan perawatan terbaik, termasuk tindakan operasi. Bayi Muhajir akan ditangani oleh tim dokter ahli bedah anak dan anastesi.

“Bayi itu segera diagnosis dan dievaluasi kesehatannya, apabila memungkinkan segera dilakukan operasi anus,” ungkap Dokter Neni Hastuty.

Sebenarnya, Muhajir sudah ditangani oleh dokter Rumah Sakit Makarra Mamuju, tapi belum maksimal. Ditanya oleh wartawan tentang motivasi membantu sesama, Pangdam sambil mengelus kepala Muhajir mengatakan bahwaTNI akan selalu membantu masyarakat yang berada dalam kesulitan, terutama pada masyarakat kurang mampu serta yang berada di daerah terisolir maupun terbelakang.

“Kepada Tim dokter agar memberi tindakan, apabila peralatannya terbatas, segera cari yang terbaik,” perintah Pangdam kepada tenaga medis dan paramedis di Rumkit Pelamonia. (*)

Exit mobile version