MAKASSAR – Warga Kelurahan Lakkang Kecamatan Tallo resah atas putusnya aliran air PDAM yang tidak jelas alasannya. Sementara jumlah penduduk warga Lakkang kurang lebih 1000 orang terdiri dari 250 Kepala rumah tangga (KK), sangat membutuhkan air bersih.
Pulau yang terletak di tengah Kota Makassar itu warganya merasa terasingkan lantaran adanya pemutusan air PDAM. Bahkan mereka kesal kepada pemerintah kelurahan.
“Ada apa semuanya ini, membuat kami yang membutuhkan air bersih kok sampai diputus begitu saja tanpa memberikan informasi kepada warga Lakkang. Kami ini warga Makassar yang ingin mendapat perhatian seperti warga lainnya dengan mendapat air bersih,”ujar Ali Hasan Suri, tokoh masyarakat Lakkang kepada awak media Selasa (26/1/2016).
Seharusnya, kata dia, pemerintah terkait harus memperhatikan warganya yang mengeluhkan persoalan ini. Sebab ini masalah kebutuhan hidup yang sehari-hari.
“Daerah kami ini adalah daerah wisata yang kerap dikunjungi orang. Nah bila tamu dari luar datang dan membutuhkan air yang biasanya kami layani tamu dari luar menggunakan air bersih. Saat ini kondisi air yang kami konsumsi hanya air payao yang mengandung zat kapur,” keluhnya.
Fatalnya lagi disaat Jamaah masjid yang hendak melaksanakan sholat di dua Masjid yang berada di Lakkang yakni Masjid Nurul Ikhlas dan Nurul Anshar, jamaah yang ingin berwudhu tidak mendapatkan air.
Sementara itu Walikota Makassar Moh Ramdhan Pomanto yang dikonfirmasi terkait perihal tersebut pihaknya mengaku bahwa pipa PDAM yang bersambung ke Passimas itu tidak diputus oleh Pihak PDAM. “Tidak diputus pipa PDAM ke Passimas yang ada di Lakkang. Itu kami ketahui setelah pihak PDAM turun lansung mengecek dan airnya tetap mengalir. Hanya saja diduga ada oknum masyarakat Lakkang sendiri yang memutus,” bebernya.
Terkait persoalan ini kata Danny pihaknya akan menindak lanjuti dan segera menginstruksikan kepada pihak PDAM agar segera dikroscek ulang. “Yang jelasnya soal yang dikeluhkan warga Lakkang kami akan tindak lanjuti,”singkatnya. (*)