MAKASSAR – Pasca Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di Kabupaten Takalar dan penetapan hasil rekapitulasi penghitungan suara yang menempatkan pasangan calon (paslon) Syamsari Kita-H. Dg Se’re (SK-HD) sebagai pemenang Pilkada Takalar 2017. Penetapan ini dilakukan oleh KPU Takalar setelah melalui proses rekapitulasi surat suara tingkat kabupaten dan rapat pleno di ruang media centre KPU Takalar, Rabu (22/1/2017) lalu.
Total perolehan suara yang diperoleh SK-HD sebesar 50,72 persen. Sedangkan pasangan incumbent Bur-Nojeng memperoleh suara sebesar 49,82 persen. Setelah rapat pleno penetapan, tahapan selanjutnya yaitu pengajuan upaya hukum dari peserta yang memperoleh suara rendah selama 3X24 jam. Penetapan calon terpilih sendiri dijadwalkan tanggal 8-10 Maret 2017.
Meskipun KPU Takalar telah menetapkan pemenang terpilih berdasarkan rapat pleno penetapan hasil rekapitulasi penghitungan suara, namun masih ada sejumlah oknum yang tak menginginkan hasil tersebut. Maka, berbagai isu provokasi terkait Pilkada Takalar mulai bermunculan, bahkan hingga di media sosial (medsos) beredar informasi hoax yang ingin membuat kisruh situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Kabupaten Takalar.
Kapolda Sulsel, Irjen Polisi Drs. Muktiono, SH, MH, Senin (27/2/2017) di sela-sela mendampingi kunjungan kerja Wakil Presiden HM Jusuf Kalla di Kampus Universitas Hasanuddin, mengemukakan bahwa berkat budaya kebersamaan dan kekeluargaan warga Takalar yang tetap terjaga, hingga saat ini, situasi kamtibmas wilayah Kabupaten Takalar masih dalam Kondusif.
Melihat situasi tersebut, Kapolda Sulsel Irjen Pol. Drs Muktiono, SH, MH mengapresiasi kokohnya kebersamaan warga Takalar. menurut Kapolda, budaya siri’ benar-benar dijaga dengan baik oleh masyarakat di kabupaten itu, sehingga seluruh tahapan hingga tahap penetapan penghitungan suara Pilkada Takalar tanpa terjadi gesekan-gesekan yang berkepanjangan.
Meskipun ada benturan, namun masih dapat dikendalikan oleh aparat kepolisian yang diback-up unsur TNI, BKO Brimob Polda Sulsel, serta aparat pengamanan lainnya yang diterjunkan mengamankan setiap tahapan Pilkada di Kabupaten Takalar.
“Saya pribadi salut dengan budaya siri yang betul-betul dijaga oleh warga Takalar, sehingga budaya tersebut menjadikan masyarakat Takalar pemikirannya menjadi dewasa dan menjadikan Pilkada Takalar menjadi percontohan di wilayah lainnya,” puji Kapolda Sulsel ini.
[NEXT]
Kapolda Sulsel yang ikut menghadiri peletakan batu pertama Gedung Finance Micro BRI di Unhas oleh Wapres HM Jusuf Kalla (JK) menegaskan, jika ada laporan dari warga terkait adanya oknum Polri yang tidak netral di Pilkada Takalar, maka Irjen Pol Muktiono dengan tegas mengungkapkan akan memberikan sanksi keras terhadap oknum anggota kepolisian yang terbukti mendukung salah satu paslon saat perhelatan Pilkada Takalar lalu.
“Jika ada oknum kepolisian yang tidak netral, akan kami tindak tegas!,” janji Kapolda.
Kata Kapolda Sulsel, sejauh ini kondisi keamanan di Takalar masih kondusif. Meski begitu, personil keamanan masih disebar untuk menjaga kondusifitas masyarakat pasca Pilkada Takalar. Irjen Pol Muktiono berharap, situasi tetap terjaga hingga tahapan Pilkada berakhir.
“Kami berterima kasih kepada masyarakat Takalar dan kedua pasangan calon yang melaksanakan pilkada dengan kondusif. Juga kepada seluruh jajaran kepolisian yang kompak menjaga Kamtibmas,” ujar Irjen Pol Muktiono lagi.
Takalar jadi tempat satu-satunya daerah di Sulawesi Selatan yang menggelar Pilkada di 2017. Pasangan calon nomor urut 1 (satu) Burhanuddin-Natsir diusung sembilan partai politik, yakni Golkar, Demokrat, Hanura, PAN, PPP, PDI Perjuangan, PBB, Gerindra, dan PKPI. Sedangkan, pasangan nomor urut 2 (dua) Syamsari-Ahmad diusung NasDem dan PKS. (*)