LINTASTERKINI.COM – Sosok seorang guru menjadi impian di masa kecil di tanah kelahirannya, Balanga Banggai Sulawesi Tengah. Di masa itu. Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Luwuk, Farid Haluti, S.Ag, M.Pd ini, menilai guru sangat dihormati dan disegani. Guru ia nilai posisinya yang bertugas mencerdaskan dan mengajarkan agama, budi pekerti nilai-nilai humanis kemanusiaan dan lainnya.
Berangkat dari pengalaman dan sosialisasi yang sudah tertanam pada sanubari yang dalam, sehingga menjadi seorang guru telah merupakan panggilan hati. Untuk menjalani profesi guru sama dengan profil guru yang mengajarnya di jenjang Sekolah Dasar sampai SLTA.
Setamat SMA di tanah leluhurnya Banggai, dia merantau ke Kota Palu melanjutkan jenjang studi di Fakultas Agama Islam Unismuh Palu. Farid Haluti akhirnya berhasil merampungkan studi 1997.
Usai meraih gelar Sarjana Agama Islam, kembali ke Luwuk bersama teman yang lain merintis pembukaan Unismuh Luwuk 1998. Berselang dua tahun kemudian, sejak 2000 mulai diterima menjadi Dosen Tetap Yayasan di Unismuh Luwuk.
Enam tahun mengajar pada kampus yang baru didirikan, maka sejak 2006 diberi amanah menjadi Dekan Fakultas Agama Islam Unismuh Luwuk periode 2006-2009. Kariernya semakin menanjak, pososi Wakil Rektor I Unismuh Luwuk dijabat 2012-2016.
Karier struktural di kampus terus meroket. Tiba masa pemilihan Rektor Unismuh Luwuk periode 2011-2016, dia meraih suara mayoritas sehingga terplih dan dilantik jadi rektor. Masa kerja selaku orang nomor satu di kampusnya, berlanjut pada periode kedua yakni 2016-2020.
[NEXT]
Penguatan SDM Dosen
Periode pertama menjabat rektor, ia fokus pada kebijakan pengembangan kampus pada penguatan kualitas sumber daya dosen. Selaku kampus yang baru berdiri, Unismuh masih menghadapi kendala, terbatas pada jumlah sumber daya dosen yang dimiliki. Para dosen yang mayoritas berpendidikan jenjang S1 secara ramai-ramai didorong melanjutkan jenjang pendidikan program pascasarjana S2 di kampus pengelola PPs di Palu, Gorontalo, Makassar dan Jawa.
“Hasil dari kebijakan penguatan kualitas SDM itu, sudah mulai dirasakan manfaatnya. Dosen-dosen yang berhasil merampungkan studi magister mencapai sekitar 30 orang, mereka ini menjadi andalan pada proses pembelajaran, sehingga menghasilkan kualitas luaran alumni yang punya daya saing dan keterampilan, serta pengetahuan yang lebih berkualitas,” kata kandidat doktor Ilmu Pendidikan PPs-Universitas Gorontalo ini.
Pada peridoe kedua diberi amanah menjadi rektor, kebijakan penguatan SDM tetap dilanjutkan dengan mendorong para alumni S2 itu melanjutkan studi ke jenjang S3. Tahun 2017, dosen berkualifikasi doktor telah mencapai 4 orang. Sebanyak 9 orang kini sedang merampungkan studi doktoral.
Para dosen lanjut studi jenjang studi S3 selalu didorong dan dimotivasi, agar mereka dapat mencapai puncak karier dengan meraih pangkat akademik tertinggi Guru Besar. Dosen berkualifikasi pendidikan S3 sangat membantu dalam proses adminsitrasi untuk mencapai predikat akreditasi prodi dan institusi.
Budaya atmosfir akademik juga terus dipacu dan dikembangkan, para dosen dimotivasi dengan menyediakan alokasi dana mandiri dalam penelitian. Dua tahun terahir ini, ada 10 dosen yang menerima dana penelitian mandiri. Kebijakan itu demi menggairahkan budaya akademik melakukan penelitian serta mempublikasikan pada jurnal ilmiah terakreditasi,
Hasil penelitian itu kemudian, para dosen didorong lagi untuk menulis dalam bentuk naskah artikel untuk jurnal ilmiah. Publikasi pada jurnal ilmiah juga menjadi salah satu skala prioritas. Daya saing kampus sangat ditentukan oleh publikasi pada jurnal terakreditasi nasional dan internasional dari para dosen dan civitas akademika lainnya.
[NEXT]
Impian Prodi S2
Periode kedua kepemimpina selaku rektor 206-2020, dia bertekad untuk mengahadirkan prodi S2 Ilmu Manajemen dan Hukum. Impian kehadiran prodi magister tersebut menjadi tuntutan dan kebutuhan dari alumni dan masyarakat.
Selain menghadirkan prodi magister, impian lain adalah mencapai 60 persen program studi yang dikelola mendapat nilai akreditasi B. Selain itu capaian target akreditasi institusi naik kelas jadi B.
“Prodi yang dikelola kampus selama ini yakni S1 Hukum, Pemerintahan, Komunikasi, Agribisnis, Agroteknologi, Manajemen, Budidaya Perairan, Pendidikan Bahasa Inggeris, Pendidikan Biologi, Pendidkan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Pendidikan Agama Islam, Tehnik Sipil, Tehnik Industri,” sebut pria kelahiran Balanga 1 Desember 1972 ini.
Selama ini, prodi yang meraih akreditasi B, yakni Komunikasi, Pemerintahan, Budidaya Perairan dan Pendidikan Agama Islam. Proses reakreditasi tahun mendatang minimal ada empat prodi bisa meraih akreditasi B yakni, Hukum, Manajemen, Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi serta Agribisnis, tandas magister pendidikan PPs Universitas Negeri Jakarta ini .
“Kondisi ril saat ini, mahasiswa tercatat melakukan transaksi di Pusat Data Perguruan Tinggi (PDPT) mencapai sekitar 3000 orang dengan dosen lebih 100 orang. Sebanyak 9 orang sedang lanjut S3, serta sudah 4 orang telah meraih gelar doktor,” tandas Sarjana Agama Islam Unismuh Palu ini. (*)
Komentar