JAKARTA — Pemerintah terus mengingatkan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan saat beraktivitas sehari-hari. Mematuhi anjuran ini dapat mencegah penyebarluasan/penularan pandemi COVID-19.
Anjuran protokol kesehatan 3M itu yakni rajin memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak. Khusus dalam penggunaan masker, kita hendaknya dapat memperhatikan higiebis atau tidaknya masker yang digunakan sehari-hari.
Menggunakan masker berkalung atau masker yang terdapat tali strap mulai menjadi tren di tengah-tengah masyarakat. Masker berjenis ini dirasakan cukup praktis, karena ketika hendak dilepas, cukup diturunkan dan akan menggantung di leher orang yang menggunakannya.
Namun, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menilai masker berjenis ini mengurangi higienitas. Pasalnya, masker pada sisi dalam sudah terkontaminasi droplet saat berbicara, batuk, ataupun udara dari helaan nafas yang kotor dan berpotensi menularkan orang di sekitarnya. Bahkan, masker yang dibiarkan tergantung tanpa terlindung, juga berpotensi menerima paparan dari luar.
“Kedua hal ini dapat menjadi sumber infeksi bagi orang sekitarnya, maupun terpapar droplet dan aerosol dari lingkungan, dan dapat terhirup dan menjadi sumber infkesi bagi pemakainya,” papar Wiku Adisasmito, di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (25/2/2021).
Dalam menjaga higienitas masker Wiku menyarankan hal paling baik menggunakan kantung. Untuk bahannya, bisa berbahan kertas atau berbahan lain yang aman, bisa dibuka dan ditutup rapat-rapat. Penyimpanan masker menggunakan cara ini dinilai lebih aman dan higienis ketika yang menggunakannya akan melakukan aktivitas makan dan minum.
“Hal ini paling ideal dan terbaik menggunakan kantung yang ditutup rapat. Baik yang berbahan kertas maupun berbahan lain yang aman untuk menyimpan masker,” pesan Wiku. (*)