MAKASSAR – Demi mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban, kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas) perlu dilakukan kerjasama atau kolaborasi antar stakeholder terkait melalui Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ).
Demikian disampaikan Dirlantas Polda Sulsel Kombes Pol Dr I Made Agus Prasatya, S.I.K., M.Hum dalam Forum Lintas Perangkat Daerah yang diselenggarakan Dinas Perhubungan Provinsi Sulsel di Wthree Premier Hotel Makassar Senin, 26- 27 Februari 2024.
Hal ini mengingat sinergitas antar pemangku kepentingan sangat diperlukan dalam menjaga kondusifitas masyarakat dalam menjaga keteraturan dan ketertiban berlalu lintas.
Upaya ini juga menurut Kombes Made Agus mampu menekan kecelakaan lalu lintas (lakalantas).
” Diperlukan tindakan preemtif melalui sosialisasi bersama dan preventif upaya pencegahan pelanggaran hukum melalui patroli bersama, serta represif yakni melakukan penindakan hukum melalui tilang elektronik atau electronic traffic law envorcement (ETLE)”, tandas Made Agus.
Dalam forum yang dihadiri para Kadishub kabupaten/kota se Sulsel tersebut, Kombes Made Agus juga menyampaikan potret Kamseltibcarlantas Sulsel 3 tahun terakhir.
Diantaranya, masalah pelanggaran melawan arus, penertiban knalpot tidak standar, over dimensi-over load, aksi freestyle jalanan, pengatur lalu lintas ilegal “pak ogah” dan pengawalan jenazah ilegal.
” Upaya Ditlantas Polda Sulsel dalam menjabarkan pilar ke-4 program keselamatan lalu lintas, yaitu mewujudkan manusia berkeselamatan, termasuk inovasi Electronic Traffic Law Enforcement atau ETLE yang diterapkan dalam upaya penegakan hukum bidang lalu lintas,”kaya Imade Agus.
Selaku Dirlantas Polda Sulsel, pihaknya pun menawarkan suatu konsep model kolaborasi forum LLAJ mengkolaborasikan teori administrasi publik-kolaborasi dari emerson- nabatchi dan teori penguatan kapasitas grindle yang bisa dijadikan tools atau alat kerja bantu, untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan Kamseltibcarlantas di Sulsel di era transformasi digital saat ini.
Hadir dalam forum, pakar transportasi Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Moh Ramli Irsan, Sesdishub Provinsi Sulsel, Setyawan dan dari Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD). (***)