PAREPARE – Walikota Parepare , HM Taufan Pawe menyangkal jika pernah mengeluarkan statement mendiskreditkan profesinjurnalis. Padahal kalimat yang dilontarkannya terekam oleh salah satu kamera wartawan yang meliput pada saat apel dan Inspeksi di Kantor Call Center 112, Senin (23/5/2016) lalu.
“Tidak begitu keinginan saya, tidak seperti itu, dalam keadaan tersebut saya dalam keadaan emosi. Saya punya bukti dan saya tidak pernah mengatakan hal tersebut, maksud saya adalah ada yang menggerakkan wartawan dan mengatakan akan membesar-besarkan berita tersebut hingga menjadi isu nasional,” jelas Taufan, saat menggelar Konfrensi pers di Hotel Kenari Parepare, Kamis (26/5/2016) kemarin.
Menyikapi penyangkalan Walikota Parepare tersebut, Ketua Perhimpunan Jurnalis Ajatappareng (Pijar) Parepare, Abdillah menyatakan, sikap yang ditunjukkan Walikota Parepare merupakan arogansi yang tidak mencerminkan seorang pejabat publik.
“Harusnya Walikota gentlemen mengakui, jika kata-kata itu pernah terlontar dari mulutnya. Jangan menggunakan berbagai alasan pembenar,” kata Abdillah.
Sementara itu, Ketua LBH Pers Makassar, Fajriani Langgeng mengatakan, sikap yang ditunjukkan Walikota ini mempertegas sikap tidak arif dan bijak sebagai pejabat publik.
“Tidak haram meminta maaf jika untuk kemaslahatan semua. Ini menjadi contoh ke depannya jika pejabat publik anti kritik maka akan menghambat kemerdekaan pers, khususnya di Kota Parepare,” terangnya. (*)