GOWA — Pria berinisial SG (43) yang kesehariannya bekerja sebagai pengumpul barang bekas ditemukan tewas gantung diri di sebuah pohon dekat rumah kebun pada Selasa (25/5/2021) pukul 17.45 Wita.
Rumah kebun tersebut berada di Dusun Batu Alang desa Romangloe Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa dan merupakan milik Amir Bin Juma (50) yang juga adalah paman korban.
Penemuan mayat berawal saat paman korban Amir Bin Juma pamit pulang kerumah me-charge HP lalu korban tinggal sekrang diri dalam rumah kebun.
Baca Juga :
Saat kembali pukul 17.45 Wita paman korban kaget melihat korban tergantung di dahan pohon akasia yang jauhnya sekitar 5 meter di samping rumah kebun.
Paman korban spontan mengambil sebilah parang di rumah kebun lalu memotong dahan hingga patah dan korban jatuh ke tanah bersama dahan.
Paman korban lalu berteriak minta tolong kemudian datang warga membantu melepas ikatan yang terlilit pada leher korban kemudian mengangkat ke depan rumah kebun.
Saat diperiksa korban sudah tidak bernyawa lalu kedua saksi melaporkan kejadian ke Kepala Dusun dan pada pukul 21.30 Wita. Kepala Dusun tiba di TKP lalu menghubungi Bhabinkamtibas.
Tidak berselang lama kemudian pihak kepolisian yang dipimpin Kapolsek Bontomarannu IPTU Bahtiar S. Sos bersama Kanit Reskrim dan anggota SPKT Polsek Bontomarannu tiba dan melakukan olah TKP.
Kapolsek Bontomarannu usai melakukan olah TKP menjelaskan bahwa, pada leher korban terdapat bekas lilitan tali bentuk melingkar dan di sekitar alat kelamin terdapat cairan bening mirip sperma.
Di tubuh korban tidak ada tanda-tanda kekerasan dan didekat pohon terdapat bangku yang terbuat dari papan dengan panjang sekitar 2 meter dan tinggi 0,5 meter dengan posisi telah rebah ke tanah.
Kemudian pada dahan pohon akasia ditemukan dahan yang patah yang terlilit kawat besi/tali kopling motor sepanjang + 1 meter dan ujungnya terjurai dengan bentuk lingkaran dengan posisi simpul hidup.
“Awalnya korban selama ini tinggal di Kalimantan bersama istri dan anaknya. Karena ada kesalahpahaman lalu pada bulan April pulang ke kampung halaman dan bertemu saya dan saya suruh tinggal di rumah kebunku,” ungkap Amir Bin Juma saat menjelaskan kepada pihak kepolisian.
Saya sering menemani korban bermalam namun sering melihat dia bertingkah aneh, seperti sering duduk sendiri dan mengkhayal juga sering tertawa bahkan bicara sendiri.
Setelah melakukan serangkaian kegiatan olah TKP selanjutnya mayat diserahkan ke pihak keluarga dan hasil komunikasi dengan pihak keluarga menjelaskan bahwa, mereka menolak untuk dilakukan outopsi.
”Kasus penemuan mayat ini akan kami selidiki dengan tujuan untuk mengetahui secara pasti latar belakang kematian korban yang ditemukan tergantung di pohon,” ujar Kapolsek Bontomarannu IPTU Bahtiar S. Sos.(*)
Komentar