MAKASSAR – Rektor Univeristas Muslim Indonesia (UMI), Prof. Basri Moding, usai membuka rapat senat terbuka luar biasa dalam rangka penerimaan mahasiswa baru (maba) Universitas Muslim Indonesia, menegaskan bahwa semua maba UMI wajib mengikuti pesantren kilat. Tujuannya, untuk menyamakan persepsi, dengan pendekatan akidah dan pembentukan karakter.
Pembentukan karakter mahasiswa menjadi manusia Ulul albab, manusia yang berilmu amaliah, beramal ilmiah dan berahlakul karimah sesuai tujuan berdirinya UMI.
“Kegiatan ini merupakan tradisi UMI dan menjadi program unggulan UMI, untuk menjadikan UMI sebagai pusat pendidikan karakter nasional. Disini diajarkan bagaimana Salat benar dan tepat waktu, Salat malam, Salat tasbih. Semua Maba harus ikut pesantren kilat,”ujarnya, Minggu (26/8/2018).
Baca Juga :
Lanjut disampaikannya, Pesantren kilat bagi Maba ini yang membedakan UMI dengan universitas lainnya.
“Kurikulim boleh sama, tapi ini yang membedakan. Mahasiswa betul-betul dilatih menjadi manusia yang jujur, bertaqwa dan bekerja keras,”tambahnya.
Sementara itu, Ketua Panitia kegiatan, Laode Husein, mengatakan, kegiatan pesantren kilat UMI merupakan satu-satunya kegiatan khusus yang hanya ada di UMI, yang merupakan lembaga pendidikan tinggi dan lembaga dakwah.
“Saya ucapkan selamat datang di kampus Universitas Muslim Indonesia. Inilah kekhususan UMI yang berbeda dengan Universitas lain di Indonesia. Khususnya sebagai lembaga pendidikan tinggi dan lembaga dakwah,” ungkap Laode.
Hari ini, 750 mahasiswa baru Universitas Muslim Indonesia(UMI) Fakultas ekonomi mengukiti pesantren di pondok pesantren Darul Mukhlisin Universitas Muslim Indonesia, Padang Lampe, Ma’rang. (*)
Komentar