JAKARTA – Harga minyak di pasar New York, AS turun ke level terendah dalam 2 bulan terakhir. Ditekan oleh ketakutan parahnya krisis utang di Eropa karena kondisi ekonomi Spanyol, dan juga dari laporan terakhir stok minyak AS.
Pasar terpukul sentimen negatif setelah seorang pejabat The Fed mempertanyakan kemampuan bank sentral AS itu memberikan stimulus untuk mendorong ekonomi negara pengkonsumsi minyak terbesar di dunia tersebut.
Pada Rabu (26/9/2012), kontrak minyak jenis Light Sweet di pasar New York untuk pengiriman November terjun ke level US$ 90,33 per barel, yang merupakan harga terendah sejak 3 Agustus lalu. Harga ini turun 76 sen dari penutupan perdagangan kemarin.
Sementara harga minyak jenis Brent untuk pengiriman November turun US$ 1,15 per barel ke level US$ 109,3 per barel.
“Eskalasi baru muncu dari krisis utang di Eropa, dengan munculnya protes dengan kekerasan di Spanyol melawan kebijakan penghematan anggaran. Ini menimbulkan sentimen negatif ke pasar keuangan dan juga menekan harga minyak,” ujar analis dari Commerzbank Carsten Fristch dikutip dari AFP, Rabu (26/9/2012).
Pemerintah Spanyol memang tengah melakukan penghematan anggaran menghadap jumlah utang yang meningkat. Selain itu, aksi stimulus The Fed untuk menggerakkan ekonomi AS menimbulkan pertanyaan. (dtf)
Komentar