Polisi Amankan 3 Terduga Pelaku Pembakar Gedung DPRD Gowa

MAKASSAR – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulsel Irjen Polisi Anton Carliyan kembali menggelar konferensi pers terkait perkembangan penanganan insiden pembakaran Gedung DPRD Gowa yang dilakukan oknum tak bertanggungjawab, Senin, (26/9/2016). Orang nomor satu di tubuh Polda Sulsel itu didampingi Kabid Humas Kombes Polisi Frans Barung Mangera.
Anton Carliyan memberi keterangan pers bersama Ketua DPRD Kabupaten Gowa Muhammad Ansar Sainal Bate, Selasa, (27/6/2016) di Mapolda Sulsel. Ketua DPRD Gowa ini didampingi sejumlah legislator lainnya.
Irjen Pol Anton Carliyan mengaku telah mengantongi identitas pelaku penyerangan Gedung DPRD Gowa yang teridentifikasi dari tangkapan layar CCTV. Pelaku diketahui berjumlah lebih dari enam orang.
“Kami sudah mengetahui identitas pelaku mulai dari wajahnya, gelagatnya saat beraksi dari rekaman CCTV itu. Juga tampak pelaku ada yang membawa ban, bensin, petasan. Mereka semua masuk di Gedung DPRD Gowa lalu melakukan pembakaran. Tapi yang melakukan pembakaran itu hanya satu orang pelaku,” kata Anton.
Lebih lanjut Anton mengungkapkan saat para pelaku beraksi, mereka yang tampak dari kamera CCTV berjumlah tiga orang. Sementara dua orang rekannya yang lain turut membantu, ada yang menyusun kursi lalu ada yang membawa ban dan ada yang mengambil gorden.
“Tiga pelaku yang tertangkap jelas mereka beraksi. Tapi satu orang yang melakukan pembakaran, dua orang rekannya turut membantu, ada yang menyusun kursi, ada yang mengambil gorden lalu selanjutnya eksekutor satu orang ini yang melakukan pembakaran,” beber Anton.
Sebenarnya kata Anton, mereka lebih dari sepuluh orang. Tapi yang tertangkap kamera selaku eksekutor itu tiga orang. Dan satu dari tiga orang yang terlihat dalam rekaman CCTV itu merupakan pelaku pembakaran.
Pihak kepolisian lanjutnya telah melakukan penggerebekan terhadap pelaku yang telah diketahui identitasnya. Namun ketiganya tak berada di lokasi yang dituju.
“Kita telah melakukan penggerebekan sekitar pukul 00.00 Wita. Namun pelaku tak berada di lokasi, tapi hingga saat ini pihak kepolisian masih mengejar pelaku. Insya Allah, para pelaku akan segera tertangkap,” janji Kapolda Sulsel ini.
Dengan demikian, Anton berharap agar masyarakat tidak mudah terprovokasi, harus bersinergi dan mempertahankan budaya Bugis-Makassar. Jenderal bintang dua ini mengaku cukup prihatin atas insiden ini, namun ia berharap kepada masyarakat agar jangan mudah terprovokasi, tetap bersenergi dan membantu pihak kepolisian dalam menjaga keamanan.
“Saya rasa masyarakat Bugis-Makassar ini gentlemen yang artinya berani berbuat berani bertanggung jawab. Dan para pelaku jika merupakan orang Bugis-Makassar, maka kami beri tenggang waktu 3×24 jam untuk segera menyerahkan diri agar gentlemennya bisa dipertahankan. Kami juga meminta kepada keluarga yang bersangkutan untuk membantu kepolisian dan menyuruh para pelakunya agar menyerahkan diri,” tegas Anton.
Menurut Anton, target utama provokator untuk memancing suasana di air keruh agar terjadi perpecahan dan perang saudara antara Pemda Gowa, pihak Kerajaan dan masyarakat Gowa.
“Warga masyarakat harus menahan diri dan jangan biarkan mereka bertepuk tangan penuh kemenangan setelah melihat terjadinya pertikaian antara kedua belah pihak. Kita harus bersinegi dalam menjaga daerah kita,” ajaknya.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Frans Barung Mangera menambahkan, pihaknya sudah menangkap tiga orang terduga pelaku pembakaran. Diakuinya tiga orang tersebut merupakan terduga pelaku pembakaran Kantor DPRD Gowa yang diamankan, Selasa, (27/9/2016) sekira pukul 01.00 Wita.
“Jadi yang diamankan tiga orang itu mereka dalam kondisi mabuk. Tapi ketiganya masih dalam pemeriksaan, kami enggan menyebutkan nama ketiga orang tersebut. Dan demi kepentingan penyelidikan, kami harap rekan-rekan media untuk tidak membeberkan dulu,” pinta Frans.
Sementara itu Ketua DPRD Kabupaten Gowa Muhammad Ansar Sainal Bate mengatakan, dirinya bersama beberapa anggota legislatif DPRD Kabupaten Gowa mendatangi Kantor Mapolda Sulsel hanya untuk menyampaikan ke Kapolda Sulsel (Anton Carliyan-red) agar pelaku pembakaran segera di proses hukum.
“Kami berduka atas insiden pembakaran Kantor DPRD Gowa. Kedatangan kami juga di Polda tidak lain menyerahkan kasus ini untuk segera diusut tuntas oleh pihak kepolisian,” kata Muhammad Ansar Sainal Bate.
Terkait aktivitas para anggota DPRD serta staf pegawai setelah Kantor DPRD Gowa terbakar, Ansar mengaku cukup mengganggu aktivitas keseharian. Apalagi sejumlah sarana sudah ludes dibakar.
“Aktivitas kami pasti terganggu. Tapi kami tetap melakukan aktifitas dan Kantor masih digunakan meski di bagian sebelah kanan gedung ludes terbakar, namun sebelah kiri yang kami gunakan untuk melakukan aktifitas seperti biasanya. Dengan insiden ini, kami taksir kerugian negara mencapai 5 hingga 6 miliar rupiah,” sebutnya. (*)