MAKASSAR – Maraknya aksi tawuran mahasiswa di Makassar dianggap sebagai kegagalan kepolisian dalam menciptakan suasana aman di dalam kampus. Sejumlah elemen pun mendesak agar Kapolda Sulsel Irjen Pol Burhanuddin Andi dicopot dari jabatannya.
Baca Juga :
Selain dari aktivis mahasiswa Makassar, permintaan itu muncul pula dari Komisi Nasional Pengawas Aparatur Negara Republik Indonesia (Komnas Waspan RI). Lembaga ini mengaku aksi tawuran memang bukan kali pertama terjadi. Namun, jika serentak terjadi di sejumlah kampus terbukti merupakan kegagalan kepolisian menciptakan rasa aman.
” Kami menilai jika intelijen kepolisian tidak bekerja dengan baik di lapangan. Buktinya antisipasi dan upaya meredam aksi tawuran tidak juga mampu dilakukan. Kalau begitu, kapolda lengser saja dari jabatannya,” ujar Sekretaris Komnas Waspan RI, Nasution Jarre, Rabu (27/11/2013) petang.
Lembaga yang kerap menyoroti aparat negara itu juga meminta Kapolri segera melakukan evaluasi terhadap Kapolda Sulsel Irjen Pol Buhanuddin Andi. Sebab, kapolda tidak mampu meredam aksi tawuran.
Diketahui, sepekan terakhir terdapat tiga kampus di Makassar yang mahasiswanya terlibat aksi tawuran di dalam kampus. Yakni Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Universitas Muslim Indonesia (UMI) dan Universitas Negeri Makassar (UNM).
Sejumlah mahasiswa luka-luka akibat tawuran antar sesama kampus itu. Bahkan seorang mahasiswa UMI Makassar tewas akibat ditikam rekan sesama kampusnya saat tawuran di kampus UMI Jalan Urip sumoharjo. (uki)
Komentar