MAKASSAR – Jajaran Polsek Rappocini dipimpin Ka Jaga Aiptu La Ode Musanir didampingi Bripka Khaerul bersama piket fungsi pada hari Minggu (27/11/2016), sekira pukul 02.30 Wita, berhasil mengamankan 13 anak dibawah umur yang diduga kuat komplotan busur, di BTN Minasa Upa Blok K.
Berawal saat anggota melakukan patroli dan menemukan sekelompok remaja berkumpul. Petugas yang curiga seketika turun dari mobil patroli dan melakukan penggeledahan.
Alhasil, didapati 3 busur beserta ketapelnya pada beberapa remaja ABG tersebut. Ketiganya masing-masing AF (15), tukang parkir, warga BTN Minasa Upa blok N 10 no 3 Makassar, AS (15), warga BTN Minasa Upa blok L9 no 3 dan MA (16), warga BTN Pao-pao Blok C6 no 15 Kabupaten Gowa.
Baca Juga :
Dari ketiganya diamankan tiga buah busur beserta ketapelnya. Sementara 10 orang rekannya turut digelandang ke Polsek Rappocini masing-masing, AN (14), pelajar, warga BTN Gowa Sarana Indah blok B1 no 3 Kabupaten Gowa, RP (15), pelajar, warga jalan Abdul Mutalib Dg Narang Kabupaten Gowa, MA (14), warga jalan Abdul Mutalib Dg Narang Kabupaten Gowa, NH (16), warga jalan Syech Yusuf, lorong 4 Kabupaten Gowa, GW (15), pelajar warga, BTN Andi Tonro Permai blok B14 no 3 Kabupaten Gowa.
Selain itu AW (14), pelajar, warga jalan Abdul Muthalib Dg Narang Kabupaten Gowa, MR (15), warga jalan Abubakar Lambogo 1 Kota Makassar, AR (16), pelajar, warga BTN Minasa Upa Bumi Pesona Pelangi jalan Kuning no 3 Makassar, MI (15), pelajar, warga jalan Abdul Muthalib Dg Narang Kabupaten Gowa dan MR (15), warga jalan Abdul Muthalib Dg Narang Kabupaten Gowa.
Sekira pukul 02.45 Wita ketiga orang yang membawa busur dan ketapelnya bersama orang rekannya digelandang ke Polsek Rappocini guna proses lebih lanjut.
Kapolsek Rappocini Kompol I Dewa Agung Roy M, SH, SIK membenarkan adanya ketiga belas anak dibawah umur yang diamankan saat anggotanya melaksanakan Patroli diwilayah hukum Polsek Rappocini.
“Apa yang dilakukan anggota merupakan salah satu bentuk pelaksanaan deteksi dini melalui kegiatan Patroli pengamanan hingga sedapatnya bisa memberikan rasa aman ditengah masyarakat pengayoman dan pelayanan secara mudah, responsif dan tidak diskriminatif. Untuk yang kami amankan dan terbukti membawa sajam berupa busur tetap akan ditindaki. Sementara yang lainnya akan dikoordinasikan dengan pihak orangtua yang melibatkan Rt dan Rw setempat” ujarnya. (*)
Komentar