LINTASTERKINI.COM – Tokoh revolusi Kuba Fidel Castro meninggal dunia pada Sabtu (26/11/2016), anehnya kabar duka tersebut, justru disambut gembira sekelompok warga Miami. Mereka bahkan menyambutnya dengan pesta dan sorak sorai gembira. Jumlahnya tidak sedikit, mereka ribuan.
Mereka adalah warga Kuba yang mengasingkan diri setelah Fidel Castro menduduki kursi kekuasaan di kuba. Mereka berkumpul di Calle Ocho atau 8th Street pada Sabtu dini hari (26/11/2016). Mereka memutar musik salsa dan bernyanyi serta berdansa bersama.
“Kuba, ya! Castro, tidak!” teriak mereka sambil berpesta. Tidak ada raut kesedihan ataupun duka sama sekali dari ribuan orang tersebut.
Diketahui, sejak Fidel Castro menduduki kekuasaan di Kuba di tahun 1959, banyak warga Kuba yang memilih untuk melarikan diri dari Kuba ke Miami, Tampa dan New Jersey serta sejumlah tempat lain di Amerika Serikat.
Baca Juga :
Sementara itu Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump hanya berkomentar singkat terhadap kematian pemimpin revolusioner Kuba Fidel Castro dengan cuma mencuit, “Fidel Castro mati!” Castro wafat Jumat (25/11/2016) waktu setempat dalam usia 90 tahun setelah menantang AS selama setengah abad pemerintahan tangan besinya.
Selama kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) AS lalu, Trump mengancam untuk membalikkan lagi pemulihan hubungan AS dengan Kuba yang diwujudkan selama pemerintahan Presiden Barack Obama.
“Semua konsesi yang telah diberikan Barack Obama kepada rezim Castro ditempuh berdasarkan ‘executive order’ (keputusan presiden) yang artinya presiden mendatang bisa membalikkannya kembali dan saya akan melakukannya kecuali rezim Castro memenuhi tuntutan-tuntutan kami,” kata Trump, September silam.
“Tuntutan-tuntutan itu termasuk kebebasan beragama dan politik untuk rakyat Kuba dan pembebasan tahanan politik,” kata Trump seperti dikutip AFP. (*)
Komentar