Juru Bicara Ketua KNPI Pinrang Terpilih Bantah Isu Politik Uang

Juru Bicara Ketua KNPI Pinrang Terpilih Bantah Isu Politik Uang

PINRANG – Perhelatan Musyawarah daerah (Musda) KNPI Pinrang yang berlangsung tanggal 23-24 Nopember 2017 lalu diwarnai isu adanya politik uang untuk mendukung bakal calon tertentu pada perhelatan Pilkada 2018 akan datang. Ketua KNPI Pinrang terpilih, Vebryan Saad Putra melalui juru bicaranya, Suherman Syach dengan tegas membantah kebenaran isu tersebut.

Itu disampaikan Suherman dalam rilisnya selaku Sekretaris DPD II KNPI Pinrang periode sebelumnya dan selaku juru bicara dari Vebryan Saad Putra, selaku Ketua KNPI terpilih dalam Musda tersebut. Suherman mengatakan, suksesi kepemimpinan melalui Musda merupakan momentum dan peristiwa politik dalam internal KNPI.

Menurutnya, dinamika politik ini tidak bisa terhindarkan karena mekanisme pemilihan kepemimpinan organisasi yang tertuang dalam AD/ART KNPI memang menganut asas demokrasi. Ibaratnya Pilkada, perhelatan Musda pasti diwarnai strategi dan taktik untuk memenangkan persaingan, utamanya dalam meraih dukungan suara dari voters.

“Merespon berita media dan pertanyaan wartawan yang banyak masuk via SMS dan WA kami tentang isu permainan uang dan intervensi kepentingan pilkada pada Musda KNPI Pinrang yang digelar tanggal 23-24 November 2017 di Hotel M, Saya selaku Sekretaris KNPI periode sebelumnya dan sebagai MC Pemenangan Vebryan Saad Putra menyampaikan deskripsi dinamika proses Musda sebagai klarifikasi ketidak benaran isu-isu tersebut,” tegasnya.

Ia menegaskan, apakah mungkin ada intervensi dari kontestan Pilkada ? Sebagai organisasi besar, tentunya KNPI tidak bisa terlepas dari pusaran sosial, politik, dan Pemerintahan pada suatu daerah. Apa lagi Musda yang digelar dalam masa tahapan Pilkada, tentunya akan terjadi tarik-menarik kepentingan politik.

[NEXT]

Suherman menambahkan, KNPI akan menjadi epesentrum perebutan para pemangku kepentingan politik lokal. Tak bisa dipungkiri, geliat itu juga terlihat mewarnai dinamika Musda KNPI Pinrang. Tapi rupanya, mainstrem politik Pilkada tidak mampu mendikte atau mengintervensi secara mutlak dinamika politik dalam internal KNPI.

“Hasil akhir menunjukkan polarisasi dukungan OKP yang kontradiktif dengan pemetaan kontestasi Pilkada yang sementara berlangsung. Bila dipetakan dan dirunut secara detail, OKP yang memberikan dukungan kepada Vebryan Saad Putra justru datang dari latar belakang OKP yang berafiliasi kepada tiga calon kuat dalam Pilkada,” ujarnya.

Ia menyebutkan, dukungan itu diantaranya dari OKP Sayap Partai Keadilan, yaitu Gema dan Garda Keadilan. Diketahui Partai Keadilan memberikan rekomendasi dukungan kepada Jamaluddin Jafar Jerre. Sementara Ketua KNPI Pinrang terpilih, Vebryan Saad Putra juga memperoleh dukungan dari OKP sayap PPP, yaitu Gerakan Pemuda Ka’bah, dimana PPP adalah partai pendukung Bakal Calon Bupati Pinrang 2018, Abdul Latif.

Ia mengakui, jika pihaknya juga memperoleh dukungan dari OKP yang dekat dari PKB, partai pengusung Bakal Calon Bupati Pinrang lainnya, Andi Irwan Hamid. Polarisasi dukungan kepada Vebryan Saad Putra mematahkan dugaan kuatnya rivalitas Pilkada bermain dalam arena Musda KNPI Pinrang. Semuanya bisa bersatu dan menyatu dalam poros KNPI demi kepentingan dan kebangkitan pemuda Pinrang.

Bagaimana dengan isu uang yang berhembus dalam Musda? Lagi-lagi Herman, panggilan akrabnya menjelaskan, pemberitaan yang muncul pada media online, seakan-akan kubunya melakukan money politik untuk memperoleh atau mengalihkan dukungan suara. Secara tegas dia menyampaikan bahwa itu tidak benar.

“Kami tidak pernah melobi atau negoisasi dengar transaksi uang. Pemberitaan itu harus diluruskan karena merusak citra OKP yang memberikan dukungan kepada kami. Mereka tidak pernah meminta uang sebagai prasyarat dukungan. Klarifikasi ini, saya nilai penting disampaikan ke khalayak karena telah mencedrai nama baik, citra dan eksistensi KNPI Pinrang sebagai organisasi Kepemudaan yang berdiri di atas semua kelompok,” tegas Herman.

Dikatakannya, isu tersebut berpotensi memicu disharmoni antar pemuda yang berhimpun di KNPI dengan berbagai latar belakang organisasi dan kepentingan politik yang berbeda. Juga akan menjadi preseden buruk yang akan merugikan kepentingan konsolidasi pemuda dan kepengurusan baru DPD KNPI Pinrang dibawa kepemimpinan Ketua terpilih. (*)