MAKASSAR — Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Polda Sulsel) menyiapkan penembak jitu (sniper) dalam pengamanan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan pada 22 Januari 2013 mendatang. Para sniper ditempatkan di daerah rawan konflik seperti Kota Makassar, Kabupaten Bone dan Kabupaten Luwu.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulselbar, AKBP Endi Sutendi mengatakan, sniper yang diterjunkan berasal dari Kesatuan Brimob Polda Sulselbar dan Brimob Kelapa Dua Jakarta. Mereka akan disiagakan di tiga daerah yang masuk zona merah alias rawan konflik yakni Makassar, Bone dan Luwu.
Endi menambahkan, penempatan sniper di tiga wilayah tersebut karena merupakan daerah strategis untuk menjangkau daerah lainnya di Sulsel. Diharapkan ke depannya, sniper ini tidak difungsikan dan tidak mengambil tindakan tegas.
“Untuk pengamanan setiap tahapan, total dikerahkan 10.150 pasukan. Yang paling dekat, pengamanan debat kandidat dan pemaparan visi-misi kandidat di kantor DPRD Sulsel diterjunkan 2000 petugas. Juga sudah diminta bantuan 500 pasukan dari Brimob Kepala Dua. Dalam waktu dekat direncanakan (pasukan) akan tiba,” ungkapnya.
Sebelumnya, aparat kepolisian sudah merilis daerah zona merah Pilgub Sulsel yakni Makassar, Gowa, Bulukumba, Bone, Palopo, Luwu Utara, Luwu Timur, dan Toraja. Karenanya, perwakilan tim sukses tiga kandidat pun sudah dipertemukan dan menyatakan komitmen menciptakan pilgub damai. Dari empat poin kesepakatan, dua di antaranya adalah menghindari benturan fisik antarpendukung dan selalu berkoordinasi dengan kepolisian.(kpc)
Komentar